HUT Pertama Bawaslu Kabupaten/Kota, Bawaslu Banten: Lembaga Makin Kuat dan Profesional
SERANG – Tepat satu tahun yang lalu, sebanyak 1.914 Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia resmi dilantik. Pelantikan dilaksanakan di Jakarta, pada tanggal 15 Agustus 2018.
Saat itu, pelantikan Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia dihadiri oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua KPU RI Arief Budiman, serta perwakilan sejumlah lembaga negara. Seluruh anggota dilantik secara serentak dan menjadi momen pelantikan pejabat negara terbanyak serta meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Menurut Ocit Abdurrosyid Siddiq Koordinator Divisi Organisasi Bawaslu Provinsi Banten, berdasarkan amanat Undang-undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, bahwa sejak diaturnya regulasi tersebut maka paling lambat satu tahun setelahnya seluruh ketentuan dalam UU itu berlaku. Termasuk status lembaga dan keanggotaan Bawaslu Kabupaten dan Kota.
Kemudian kata Ocit, sejak UU itu berlaku, maka mengubah status lembaga yang sebelumnya bernama Panitia Pengawas Pemilu atau Panwaslu Kabupaten dan Kota dan bersifat ad hoc (dibentuk menjelang kegiatan dan dibubarkan setelah usai kegiatan).
“Lembaga yang sebelumnya bersifat ad hoc kini menjadi permanen. Periode keanggotaan yang tadinya paling lama hanya dua tahun menjadi selama lima tahun,” ungkapnya.
Selain itu, setelah satu tahun berlalu, menurut Ocit kinerja lembaga yang telah permanen ini banyak membawa perubahan, baik dari aspek manajemen kesekretariatan, maupun dalam aspek sumber daya manusia.
“Lembaga semakin kuat dengan dukungan personil dan staf yang didukung oleh Sekretariat Jendral Bawaslu RI,” tuturnya.
Ocit pun mengakui bahwa, meskipun belum sepenuhnya personil Bawaslu berstatus pegawai organik, namun dengan dukungan penambahan personil staf dari Sekretariat Jendral Bawaslu RI, membuat kinerja lembaga semakin profesional.
Di sisi lain, periode dengan masa jabatan hingga lima tahun, menurut Ocit, berdampak positif pada kinerja para komisioner.
“Kini, mereka bekerja secara lebih terencana dalam menyusun dan merumuskan program,” ujarnya. (*/Qih)