Kapolres: Pemasang Spanduk King Of The King Hanya Korban Penipuan

Sankyu

SERANG – Adanya pemasangan spanduk kerajaan “King Of The King” di lingkungan Karang Dawa Barat, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang beberapa waktu lalu yang menghebohkan masyarakat, lantaran ketidaktahuan dari si pelaku pemasang spanduk dan dinyatakan tidak terlibat dalam kelompok tersebut.

Dikatakan Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono, berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya terhadap dua orang pelaku pemasangan spanduk kerajaan “King Of The King” tersebut, bahwa yang bersangkutan hanyalah korban “bualan” dari Ketua “King Of The King” Provinsi Banten yang sebelumnya diketemui kedua orang tersebut di Tangerang beberapa waktu lalu saat akan berbisnis tanah.

“Awalnya yang bersangkutan itu mau bisnis tanah ke Tangerang, tapi di cancel. Justru malah diajak ketemu dengan orang lain dan beralih obrolan soal penyantunan untuk anak yatim dan panti jompo,” ucap Kapolres Serang Kota kepada awak media saat press conference, Jumat (31/1/2020), di Aula Mapolres Serang Kota.

“Mereka tidak mengetahui soal King Of The King ini, mereka hanya berharap bahwa dengan berhubungan dengan orang dari Tangerang itu mereka bisa mendapatkan uang yang bisa disalurkan untuk anak yatim. Jadi mereka ini bagian dari orang-orang yang tertipu sebenarnya,” imbuhnya.

Atas kejadian tersebur, ditegaskan Kapolres, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Kota Serang untuk melakukan pembinaan kepada para warganya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Sekda ramadhan

“Kita juga berharap seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya dengan adanya tawaran-tawaran yang menggiurkan seperti ini. Kita harus berpikir logis, harus berpikir nyata. Dan kalau ada sesuatu yang mencurigakan untuk dikomunikasikan dengan pihak kepolisian, TNI atau dengan aparatur setempat untuk mengklarifikasi kebenarannya,” himbaunya.

Sebelumnya diketahui, seorang warga Kampung Karang Dawa Barat, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang bernama Tarmidi menggegerkan masyarakat karena memasang spanduk kerajaan “King Of The King” di sekitar kediamannya.

Namun saat dikonfirmasi, pria yang kesehariannya sebagai sopir angkot itu pun menerangkan jika dirinya tidak mengetahui persoalan kerajaan “King Of The King”, karena ia hanya diberi amanat soal adanya aset Allah untuk menyejahterakan masyarakat.

“Saya awalnya cuma mau ada urusan tanah, mau jual beli. Dari Serang ke Karawaci (Tangerang) diajak untuk ketemu Pak Haji Jamblang,” jelas Tarmidi.

“Saya gak tau, sumpah. Saya pikir untuk kemakmuran masyarakat kan kenapa engga. Ketemu cuma sekali itu doang, sekitar 3 bulan lalu. Kaget banget bakal seperti ini. Kalau tau gini mending jadi sopir angkot aja. Tapi saya ambil pelajarannya aja,” tukasnya. (*/YS)

Honda