Komunitas Muslimah UIN Banten Nilai Pernyataan PSI Intoleran

SERANG – Pernyataan Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menegaskan partainya tidak akan melakukan pembentukan peraturan daerah (Perda) Syariah dan injil menimbulkan reaksi dari masyarakan maupun para aktivis.

Salah satunya datang dari Ketua Komunitas Muslimah UIN Banten (KMUB) Risna Syahadatul Huda, Ia menyebut pernyataan Grace bertentangan dengan pancasila, yakni sila pertama, dengan mencegah diskriminasi dengan tidak akan pernah mendukung Perda injil atau Perda Syariah diterapkan di Indonesia.

“Jadi sebenarnya yang anti terhadap pancasila itu siapa, Saya Islam, semua hal diatur dalam islam, bahkan sebelum Indonesia ini lahir semua sudah ada aturan yang Allah tetapkan,” ujar Risna.

Risna mengatakan, dengan sikap toleransi lah kita dapat menyatukan umat beragama. Hal itu sangat jelas akan terlaksana dengan berpedoman pada pancasila sebagai dasar negara, terutama sila pertama.

“Kalau mau menghapus Perda syariah dengan dalih toleransi maka itu adalah satu hal yang sangat aneh, terus buat apa pancasila. Teriak saya Pancasila, NKRI harga mati ih malu lah berkoar saya Pancasila, tapi malah menjadi manusia intoleran, kini makin terlihat jelas siapa yang betul-betul cinta negara ini, atau cuma teriak-teriak toleransi namun nyatanya menghancurkan negeri ini,” katanya.

Ia menambahkan, setiap umat yang beragama pastilah memiliki kitab suci dan berpedoman pada kitabnya.

“Bagi orang-orang yang mereka anggap fanatik terhadap agama, panutan hidupnya, jelas sebelum undang-undang negara pastilah panutan hidupnya ialah kitab suci,” tambahnya. (*/Munta’al)

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien