Kota Serang Dikepung Banjir, Walikota Sebut Kiriman dari Bendungan Sindangheula

SERANG – Walikota Serang Syafrudin mengungkap bahwa terjadinya banjir yang melanda 4 Kecamatan di Kota Serang terjadi akibat adanya kemungkinan jebolnya Bendungan Sindangheula yang terletak di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang.

Selain itu, menurut Syafrudin, adanya pendangkalan di Sungai Cibanten yang melintasi Kota Serang ditambah intensitas hujan deras yang mengguyur sejak Senin (28/2/2022) malam hingga Selasa (1/3/2022) pagi turut menjadi penyebab meluapnya Sungai Cibanten hingga ke pemukiman warga.

Untuk diketahui, air dari Bendungan Sindangheula mengalir ke Sungai Cibanten. Sementara Sungai Cibanten mengalir melintasi seluruh wilayah Kota Serang hingga akhirnya bermuara di laut Kasemen, Kota Serang.

“Karena Kali Cibanten ini ujungnya di Kota Serang, curah hujan tinggi dari semalam (Senin). Dan ada kemungkinan Waduk Sindangheula ini sudah tidak bisa menampung tingginya debit air, karena sudah terlalu tinggi ada kemungkinan jebal. Sebab Kota Serang tidak pernah terjadi banjir seperti ini,” kata Syafrudin, Selasa (1/3/2022) sore.

Ia pun mengaku, sebanyak 43 titik di Kota Serang terendam banjir sejak Selasa (1/3/2022) pagi hingga sore hari. Kemudian dilaporkan, ada sebanyak 1.500 KK di Kota Serang terpaksa mengungsi, dan 5 orang meninggal dunia akibat banjir yang melanda.

“Dari 43 titik ini sekitar 1.500 KK mengungsi karena rumahnya terendam. Ada 5 orang yang meninggal, diantaranya 3 anak-anak hanyut, 1 orang dewasa kesetrum dan 1 orang kena longsoran,” ujarnya.

Disampaikan Syafrudin, jika untuk menopang makanan para pengungsi di seluruh wilayah Kota Serang, pihaknya telah menyiapkan sejumlah posko. Termasuk menyediakan sebanyak 3.200 nasi bungkus untuk para pengungsi.

“Bantuan sudah diberikan ke masing-masing posko bantuan sembako. Bantuan makanan siap saji dari para OPD di Kota Serang kita siapkan malam ini. Sekitar 3.200 nasi bungkus yang akan diberikan ke masyarakat terdampak,” kata Syafrudin.

Ia pun berharap, agar masyarakat Kota Serang yang mengungsi untuk tidak kembali ke rumah lantaran khawatir terjadinya banjir susulan. Pasalnya, curah hujan di Kota Serang masih cukup tinggi.

“Saya berharap kepada warga tidak usah pulang dulu ke rumah. Memang dari 1.500 KK ini 20 persen sudah pulang, dan 80 persen masih mengungsi. Malam ini tidak usah pulang dulu, karena khawatir terjadi banjir lagi, keadaan kurang bagus,” tandasnya. (*/YS)

Honda