Miris, Oknum Guru SD di Mancak Serang Diduga Cabuli Muridnya

DPRD Pandeglang Adhyaksa

 

SERANG – Seorang oknum guru sekaligus wali kelas pada salah satu SD yang ada di wilayah Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, tega mencabuli murid-muridnya yang masih duduk di kelas 5 dan 6 SD.

Aksi bejat itu telah dilaporkan oleh salah satu orang tua korban ke pihak kepolisian pada Sabtu 12 Agustus 2023 lalu.

H (37) selaku orang tua salah satu korban mengaku jika oknum guru tersebut masih beraktivitas seperti biasa mengajar di SD tersebut walaupun sudah dilaporkan ke pihak Polres Cilegon.

“Pelecehannya dia memegang dan meremas payudara para murid-muridnya yang masih duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD,” kata H saat dikonfirmasi Kamis (17/8/2023).

Ia sempat menanyakan ke anaknya soal pencabulan oleh oknum guru tersebut, tapi korban awalnya masih belum berani cerita.

“Awalnya anak saya diam, karena takut dimarahin orang tuanya takut dimarahin saya,” ujar H .

Loading...

Setelah AQ (12 tahun) salah satu korban lainnya mengaku kepada orang tuanya, yang juga satu kampung dengan H, anak dari H yaitu HB (13) berani mengungkapkan apa yang terjadi ketika dirinya masih duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD.

“Jadi anak saya ini si HB (13) dulu ketika masih di sekolah dasar, ia mendapat pelecehan seksual dari oknum guru tersebut di bangku 5 dan 6 SD, sekitar tahun 2021. Kalau sekarang anak saya sudah duduk di bangku kelas 1 SMP,” jelas H kepada wartawan.

Diketahui, oknum guru SD yang bernama Samani sekira berusia 58 tahun itu melakukan aksinya dengan modus memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya kemudian memerintahkan korbannya maju ke depan papan tulis untuk menjawab.

Setelah korban maju ke depan papan tulis dan menjawab pertanyaan di papan tulis, Samani melakukan aksinya dengan meraba payudara korban menggunakan tangan kanan, dan tangan kiri satunya menahan pundak korban agar tidak bergerak dan melawan.

“Umurnya kalau gak salah 2 tahun lagi dia pensiun, modusnya dengan cara memberikan pertanyaan, bahkan dia sengaja memperlambat dan menambah pertanyaan lagi agar murid tetap di depan, dan dirinya bisa terus memegang payudara korban,” pungkasnya.

Dia juga menambahkan, pihak keluarga sudah melaporkan hal ini kepada Kepala Sekolah, dan menanyakan aksi bejad pelaku, namun sampai saat ini belum ada jawaban dan pelaku masih aktif mengajar.

Bahkan, para orang tua korban sampai sepakat dan kompak untuk tidak menyekolahkan anaknya khawatir pelecehan seksual tersebut terjadi lagi.

“Dari sejak kita melapor ke kepolisian, sekira hari Senin lah, kita sepakat untuk tidak memberangkatkan anak-anak ke sekolah, sampai nanti polisi menindaklanjuti kasus ini hingga selesai. Karena kami cemas dan khawatir, pelaku melakukan aksi bejadnya kembali, apalagi dirinya merupakan wali kelas 6 SD dan guru juga di kelas tersebut,” jelasnya. (*/Hery)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien