Pasien BPJS Keluhkan Lambatnya Layanan Rawat Inap di RS Sari Asih Serang
SERANG – Lambatnya pelayanan untuk pasien rawat inap di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Serang dikeluhkan Aletma, pasien yang menggunakan layanan BPJS Ketenagaterjaan.
Pasien asal Desa Tambak, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang ini diketahui mengidap tumor payudara dan mendatangi RS Sari Asih pada hari Selasa (7/3/2017) kemarin, untuk segera mendapatkan penanganan atau pengobatan serius.
Namun bukannya mendapatkan perawatan, malam kekecewaan yang didapat karena sampai hari ini Rabu (8/3/2017) belum kunjung mendapatkan ruang rawat inap dan masih diharuskan menunggu panggilan dari pihak RS Sari Asih dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.
Keluarga Aletma yang mengeluhkan dengan lambatnya layanan perawatan mempertanyakan prosedur pelayanan kesehatan di RS Sari Asih ini. Seperti yang diutarakan Dulkahar, orang tua Aletma.
“Apa karena pasien BPJS kita dipersulit? Apa karena Sari Asih ini RS Swasta dan kelas dua? Anak saya kan setiap bulan bayar ke BPJS,” keluhnya kepada Fakta Banten, Rabu (8/3/2017).
Ketika menanyakan lambatnya layanan ini kepada pihak RS Sari Asih di bagian informasi pendaftaran, Lilis Handrayati membantah adanya diskriminasi pasien.
Ia mengatakan lambatnya pelayanan untuk rawat inap pasien karena kondisi ruang perawatan yang terbatas.
“Bukan karena pasien asuransi, BPJS atau pasien umum, gak kita bedakan itu kok, pasien dari bulan dua kemarin juga ada yang belum kita panggil karena terkait kondisi ruang perawatan yang belum tersedia. Kita sekarang memiliki kapasitas 163 ruang perawatan,” ujar Lilis.
Salah satu keluarga Aletma yang juga turut menanyakan kondisi tersebut bersama wartawan sampai mengungkapkan kekesalannya.
“Bu lis, kalau terjadi apa-apa dengan Aletma (pasien) atau sampai meninggal, siapa yang saya tuntut, pihak Sari Asih apa BPJS?” kesalnya.
Namun penangung jawab di bagian informasi pendaftaran itu tidak menjawabnya, dan memanggil pihak Humas RS Sari Asih.
Thamrin, selaku Humas RS Sari Asih saat dikonfirmasi akan keterbatasan ruang rawat inap di Sari Asih membenarkan hal itu.
“Iya, belum kita panggil karena 159 ruang rawat inap kita penuh, apalagi waiting list (daftar antrian) pasien untuk rawat inap hari ini saja sampai 172 pasien,” ujarnya
Saat disinggung kapan kira-kira waiting list sampai pada pasien Aletma, pihaknya tidak juga bisa memastikan.
“Pokoknya kalau ada yang kosong kita panggil sesuai prosedur waiting list yang 172 ini, sedang sehari ada sekitar 5-10 pasien rawat inap yang keluar dan itupun dibagi dengan pasien dari IGD. Jadi ya harus nunggu,” pungkas Thamrin. (*)