SERANG – Tersangka pembunuhan anak di Ciomas yang sempat viral baru-baru ini dikabarkan kabur dari penjara.
Insiden ini terjadi setelah ibunya menjenguk di penjara sehari sebelumnya.
Tersangka yang bernama Agus ini, berhasil melarikan diri dalam waktu singkat.
Menurut penuturan warga, kaburnya Agus dari penjara sudah rame tapi warga tidak mengetahui kabur kemana.
“Kaget kita dengernya, soalnya baru kemarin dibesuk itu sama ibunya ke sana (penjara). Selang satu hari denger udah keluar (kabur). Kok bisa ya itu gimana caranya,” ujarnya, Jumat, (26/7/2024)
Warga tersebut menuturkan kemungkinan Agus bakal melarikan diri ke sini (kampung halaman Kampung Cibarugbug Desa Citaman, Kecamatan Ciomas).
“Pokoknya dua titik antara ke kuburan, ziarah, sama ke rumah orang tuanya. Makanya dibagi tugas ini (polisi) yang jaga di kuburan sama di sawah,” ujarnya.
Warga berkeyakinan ia akan pergi ziarah karena saat dibesuk itu kata Sai (keluarga) itu dia ngomong anaknya terus.
“Katanya pengen ziarah. Bisa jadi dia kabur itu bakal ke kuburan, ziarah ke anaknya,” ujarnya.
Warga itu bercerita betapa lelahnya warga saat berusaha mengejar pelaku setelah kejadian pembunuhan.
Pengejaran berlangsung hingga pukul 4 subuh, namun pelaku berhasil lolos.
“Kalau kabur dan ketemu warga, bisa saja dia dihakimi massa. Tapi kalau ketemu polisi, masih bisa diamankan,” tambahnya.
Pelaku diyakini berjalan kaki, memanfaatkan kemampuan fisiknya yang luar biasa untuk melintasi daerah pegunungan.
“Orang sakti mah cepat jalannya. Tidak mungkin lewat jalan biasa, pasti tembus ke Gunung Sari kalau mau ke sini,” kata warga tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim membenarkan terkait kaburnya tahanan kasus pembunuhan anak dari Rutan Mapolresta Serang Kota. Saat ini anggotanya tengah melakukan pengejaran.
“Benar mas, tentunya kita akan kejar pelakunya untuk ditangkap,” kata Abdul Karim.
Selain itu, Polda Banten akan melakukan pendalaman terkait penyebab tersangka bisa kabur dari rutan.
“Kita akan liat bagaimana bisa tahanan bisa lepas. Kita evaluasi mekanisme penjagaan,” katanya. (*/Rizki)
