SERANG – Ratusan masyarakat ramaikan Deklarasi Pemuda Anti Korupsi yang digelar oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Banten di Alun-alun Barat Kota Serang, Sabtu (8/12) malam.
Acara tersebut tidak hanya sekedar mendeklarasikan untuk tidak korupsi, tapi juga diisi oleh beberapa kesenian-kesenian seperti puisi, ubrug, musik kesenian Banten dan juga dimeriahkan oleh Roompoet Hijau.
Kepala satuan tugas komunitas direktorat pendidikan dan pelayanan masyarakat KPK RI, Rahmat Handoko atau yang kerap disapa Koko mengatakan, untuk tidak lagi melakukan tindak pidana yang merugikan rakyat Banten.
“Walaupun nyatanya kita tahu bahwa mantan Gubernur Banten saat ini sudah ditangkap oleh KPK, maka kita mau kedepannya pejabat daerah seperti Gubernur, Wali Kota, Bupati dan lainnya untuk tidak melakukan hal yang sama yaitu korupsi,” ujar Rahmat.
Selain itu Rahmat juga menambahkan bahwa, untuk meminimalisir terjadinya korupsi tersebut, tidak hanya tugas aparat penegak hukum saja, melainkan semua pihak juga harus dapat berperan terutama masyarakat. Masyarakat juga yang harus memahami bahwa korupsi bisa bermula dari satuhal yang kita anggap lumrah.
“Karena terkadang aparat penegak hukumnya mencoba untuk membersihkan dengan menangkap pejabat yang korupsi, tetapi malah masyarakat yang kurang memahami yang malah terjerumus dan melakukan, misalnya kasus pembuatan E-ktp, padahal sudah diatur dengan tidak dipungut biaya/gratis tapi tetap saja masyarakat memberikan uang dengan alasan sebagai imbalan rasa terima kasih kepada oknum tersebut, maka itulah yang dinamakan bibit-bibit korupsi yang harus kita jauhi,” pungkasnya(*/Munta’al)
