Polisi Dan TNI Siap Hadapi Kemungkinan Terburuk Pilkada Serang

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

SERANG – Satuan Polres Serang Kota menggelar simulasi Sispamkota (Sistem Pengamanan Kota) dalam menjaga keamanan Pilkada di Kota Serang, Kamis (29/3/2018), di alun-alun barat Kota Serang.

Kegiatan tersebut melibatkan 985 personil gabungan dari TNI, Polri dan dibantu Pol PP, dengan menyuguhkan aksi teatrikal beberapa kemungkinan terburuk yang bisa terjadi saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, khususnya di Pilkada Kota Serang.

Kapolres Serang Kota, AKBP Komarudin mengatakan bahwa simulasi atau latihan Sispamkota tersebut merupakan kegiatan yang dimasukkan kedalam tahapan aktifitas kegiatan pengamanan, untuk mengantisipasi potensi kejadian yang bisa terjadi saat pelaksanaan Pilkada 2018.

“Agenda ini dengan sebutan kompi Tripatra, gabungan Sabhara, Brimob dan TNI, yang sesuai SOP penanganan aksi massa, mengantisipasi eskalasi aksi massa mulai dari hijau, kuning dan merah,” ucapnya seusai gelaran simulasi.

Ia menjelaskan bahwa Kompi Tripatra akan bertugas melakukan tindakan-tindakan hukum pada saat terjadinya eskalasi aksi massa.

Advert

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan guna mempertegas dan memperjelas tugas dan peran dari masing-masing instansi yang akan membantu pelaksanaan kegiatan pengamanan yang didalamnya tergabung jajaran TNI.

KPU Cilegon Coblos

“Ini bentuk antisipatif kami sekaligus Ini dimaksudkan untuk mengecek kesiapan personil dalam mengantisipasi beberapa kemungkinan yang bisa terjadi,” ujarnya.

Kapolda Banten, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo yang turut hadir dalam gelaran simulasi Sispamkota itu menyampaikan bahwa kegiatan tersebut melibatkan seluruh personil lengkap baik dari TNI/Polri.

“Pembentukan satgas tripatra itu yang akan digunakan manakala menghadapi eskalasi keamanan yang tinggi,” kata Kapolda Banten.

Ia pun menuturkan, pihaknya akan mewaspadai semua tahapan pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, “Kita harus waspadai semua tahapan, karena setia tahapan indikasi ancaman itu ada,” ungkapnya.

Kapolda Banten menilai bahwa ada perbedaan pengawasan gelaran Pilkada yang dilakukan oleh pihaknya yang berbeda dengan pengawasan yang dulu dilakukan.

“Kalau dulu pengawasannya hanya di darat saja, tapi sekarang kita pengawasan sampai di dunia maya juga,” terangnya.

Ia pun membeberkan terkait black campaign atau negative campaign di Pilkada Serentak di Banten yang dirasa masih sangat minim, karena berdasarkan penelusuran pihak Polda Banten justru sekarang yang muncul black campaign yang mengarah ke Pilpres 2019. (*/Ndol)

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien