Potensi Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Serang Waspadai Banjir dan Longsor di Akhir Tahun 2025
SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang menetapkan status waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem di penghujung tahun 2025.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor yang kerap terjadi di musim hujan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan, meskipun kondisi saat ini masih tergolong aman, pihaknya terus memantau wilayah rawan bencana.
“Kota Serang pernah mengalami kejadian pahit pada 1 Maret 2022. Banjir bandang besar merendam empat dari enam kecamatan, pemerintahan bahkan sempat lumpuh,” ujar Diat di Serang, Selasa (02/12/2025).
Berdasarkan pemetaan BPBD, potensi banjir terbesar berada di Kecamatan Serang dan Kasemen, karena dilintasi aliran Sungai Cibanten.
Selain itu, genangan juga berpotensi terjadi di sebagian wilayah Taktakan, Walantaka, Kalodran, dan Kepuren.
Untuk potensi longsor, BPBD menyoroti wilayah Taktakan dan Curug, sedangkan ancaman angin puting beliung dapat terjadi di Kecamatan Kasemen, Serang, Walantaka, dan Taktakan.
Diat mengakui, keterbatasan peralatan menjadi kendala utama dalam kesiapsiagaan bencana.
“Peralatan penunjang penyelamatan jumlahnya masih terbatas dan sebagian perlu peremajaan. Tapi kami bekerja maksimal dengan potensi yang ada,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD menyiagakan 25 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) selama 24 jam.
Ia juga mengapresiasi peran relawan dan lembaga swadaya masyarakat (NGO) yang selalu aktif membantu saat terjadi bencana.
“Alhamdulillah relawan di Serang selalu siap turun tangan. Itu terbukti saat banjir besar 2022 lalu,” pungkas Diat.(*/Aden)

