Rawa Danau di Kabupaten Serang Diusulkan Jadi Taman Nasional
SERANG–Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mendorong Pemkab Serang, agar mengusulkan Rawa Danau menjadi geoheritage untuk pengembangan geopark. Hal itu dikarenakan, kawasan tersebut sangat berpotensi untuk pengembangan geowisata.
Staf Khusus IAGI, Heryadi Rachmat mengatakan, di Banten ini sudah ada daerah yang mengusulkan daerahnya menjadi geoheritage, yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Namun satu-satunya daerah yang sudah ditetapkan sebagai geoheritage di Indonesia hanya Kabupaten Pandeglang setelah keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pengembangan Taman Bumi.
“Di daerah itu bagaimana membangun sebuah geopark tapi harus ditetapkan dulu sebagai geoheritage,” kata Heryadi, saat audiensi di Ruang KH Syam’un Setda Kabupaten Serang, Selasa (11/8/2020).
Ia menuturkan, Kawasan Rawa Danau sendiri sebelumnya sudah ada peneliti dari Universitas Indonesia (UI), diantaranya tentang produk hasil letusan Kaldera di Kawasan Rawa Dana yang meliputi Kecamatan Gunungsari, Mancak, Padarincang, dan Kecamatan Cinangka.
Hanya saja untuk bisa dijadikan geopark, Kawasan Rawa Danau yang saat ini berstatus sebagai cagar alam harus diusulkan kepada pemerintah pusat agar statusnya diubah menjadi Taman Nasional.
“Tambora juga dulunya cagar alam dan diubah statusnya menjadi taman nasional, karena di dalam taman nasional ada kawasan zona pemanfaatan, kalau di cagar alam kan tidak boleh,” ujarnya.
Sementara, Sekda Kabupaten Serang, Tb Entus Mahmud Sahiri mengatakan, dari pemaparan yang disampaikan oleh IAGI ternyata rawa danau punya potensi yang luar biasa untuk pengembangan geopark. Oleh karena itu pihaknya menyambut baik hal tersebut karena pada akhirnya akan mengungkit perekonomian masyarakat sekitar.
“Dengan pengembangan geopark kita tidak khawatir dengan kerusakan lingkungan karena keberadaan geopark justru untuk melindungi kawasan konservasi itu sendiri,” tuturnya.
Ia pun mengaku, telah meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengagendakan kembali pertemuan dengan IAGI dan melibatkan stakeholder yang harus terlibat dalam rencana tersebut.
“Tadi (kemarin-red) sudah terlibat dari UI, Universitas Pakuan, dan dari Universitas Falatehan. Kita akan mengajak bicara juga KS (Krakatau Steel) yang kita dorong biar menjadi investor untuk pengembangan geopark ini,” imbuhnya. (*/Net/SatelitNews)