Tak Punya Biaya Untuk Berobat, Kesehatan Muhyani Menurun Usai Keluar Dari Rutan Serang
SERANG – Muhyani (58) penjaga kambing yang tewaskan maling bergolok di Kampung Ketileng, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang mengalami sakit usai penangguhan penahanan dan di dilarikan di salah satu klinik di Ciruas.
Anak Muhyani, Rohili (25) mengatakan sang ayah mengalami sesak nafas hingga batuk-batuk, hal tersebut disebabkan lantaran sang ayah memiliki penyakit paru-paru yang sudah diderita sejak 2 tahun lalu kembali kambuh.
Rohili mengungkapkan, ketiadaan biaya membuat orang tuanya hanya menjalani perawatan sementara di sebuah klinik yang berada di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.
“Parah sih (kondisinya-red), kemarin habis dari klinik, tapi gak dirawat, gak ada dana (uang-red) kalau dirawat. Disuruh di rontgen aja gak ada uang. Abahnya batuk-batuk aja sekarang, masih tiduran aja, drop,” ucap Rohili, Kamis (14/12/2023) malam.
Diakuinya saat ini keluarganya tengah dilanda kebingungan dengan kondisi orang tuanya yang jatuh sakit lantaran tidak adanya biaya untuk berobat ke rumah sakit.
Bahkan menurutnya, proses penahanan yang dialami membuat orang tuanya mengalami syok berat, terlebih tidak diberikan obat selama berada di dalam penjara.
“Sekarang enggak (berobat-red), gak ada uang, kemaren aja minjem ama tetangga, mahal obatnya Rp175 ribu bayarnya. Katanya syok pas ditahan kemarin,” ungkapnya.
Terakhir Rohili mengungkapkan, saat ini kondisi orang tuanya semakin memburuk lantaran tidak mau makan disebabkan oleh masih kepikiran dengan perkara yang akan dihadapinya.
“Makan aja susah ini, gak nafsu makan. Abah juga masih belum tenang pikirannya kalau belum vonis bebas. Mohon doanya ya biar abah cepet sehat,” pungkasnya. (*/Fachrul)