Tak Terima Ditegur Karena Keluyuran Tengah Malam, Puluhan Santri Asal Maluku di Kota Serang Keroyok 2 Warga hingga Babak Belur

BPRS CM tabungan

 

SERANG – Puluhan santri asal Maluku dari salah satu Pondok Pesantren di Kota Serang mengeroyok 2 pemuda yang sedang ronda hanya karena tak terima ditegur saat keluyuran tengah malam di Komplek Pepabri, Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Taktakan, Kota Serang pada Kamis (9/6/2022) dini hari.

Akibatnya, 2 korban yakni Aji (22) dan Yudha (23) mengalami lebam dan luka di bagian kepala bagian belakang. Dan korban ditemani sejumlah warga pun langsung melaporkan insiden tersebut ke pihak Polsek Taktakan pada Kamis (9/6/2022) sore.

Diungkapkan Kepala Pemuda Komplek Pepabri, Hadi. Jika penyerangan yang dilakukan puluhan santri bermula saat 4 pemuda yang sedang jaga ronda menasehati sejumlah santri yang sedang keluyuran tengah malam di areal komplek.

Pasalnya disampaikan Hadi, jika warga setempat mulai resah akibat aktivitas para santri yang kerap keluyuran tengah malam di areal komplek lantaran banyaknya aduan warga yang sering kehilangan barang-barangnya.

“Kejadian semalam, itu awalnya lewat 4 orang santri, terus dipanggil itu santri dari Pesantren Ahdaniyah sama yang ronda, dinasehatin tuh santri dari Maluku itu. Ditanya kenapa malam-malam masih keluyuran di komplek, terus dinasehatin, sama yang ronda itu mau difoto, mau dilaporin ke Kiyainya,” kata Hadi saat ditemui di Mapolsek Taktakan usai melakukan laporan kepolisian, Kamis (9/6/2022) petang.

Loading...

“Mereka itu sering banget keluyuran malam di atas jam 12, dan memang kita juga akhir-akhir ini sering banyak kehilangan barang di komplek. Jaket, kotak amal, sepatu, sendal. Kalau kendaraan dan barang elektronik sih enggak,” imbuhnya.

Dikatakan Hadi, diduga keempat santri asal Maluku tersebut tak terima lantaran saat hendak dilaporkan ke pimpinan pondok pesantren. Sehingga memanggil teman-temannya yang lain dan langsung mengeroyok 2 pemuda yang sedang jaga ronda.

“Nah dari situ dia gak terima, soal foto itu. Dan manggil teman-temannya terus langsung melakukan penyerangan. Itu sekitar 20 orang santri Maluku. Jadi yang di pos ronda ada 4 orang, tapi dipukulin itu cuma 2 orang, yang 2 orangnya diem aja gak berani karena mereka banyakan,” ungkapnya.

Diakui Hadi, jika pihaknya sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak pondok pesantren tempat para santri asal Maluku tersebut menimba ilmu. Namun lantaran tidak ada respon sehingga laporan kepolisian pun terpaksa dilakukan.

“Sudah kita sampaikan ke pihak ponpesnya, tapi mereka juga bilangnya kewalahan juga, udah gak bisa diatasi. Dan menyerahkan juga ke kita ya silahkan aja kalau mau lapor (polisi). Tadi sudah divisum dan sudah kita laporkan juga ke Polsek Taktakan,” kata Hadi.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Taktakan Ipda Nurul Hadi pun membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban. Dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan, termasuk melengkapi alat bukti.

“Untuk sementara kita terima dulu laporannya. Selanjutnya dilakukan penyelidikan dan melengkapi alat bukti dan memeriksa saksi-saksi untuk proses hukum selanjutnya,” singkat Nurul. (*/YS)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien