Tekan Angka Pengangguran, FKP Kampanyekan Gerakan Berwirausaha

Dprd ied

SERANG – Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober merupakan momentum bagi masyarakat untuk merefleksikan peran pemuda dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Seperti yang dilakukan oleh para pemuda ini, mereka mengkampanyekan gerakan kewirausahaan. Sekumpulan pemuda yang tergabung dalam Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) menggelar diskusi dengan tajuk Ngobrol Pintar (NGOPI) Ala Pemuda Kota Serang di Alun-alun Barat Kota Serang, Senin (28/10/2019).

Ketua FKP Kota Serang, Nur Agis Aulia mengungkapkan, sebagai generasi muda pihaknya mengajak kepada masyarakat Kota Serang terkhusus kalangan pemuda untuk merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pengusaha. Hal itu salah satu terobosan yang digalakkan oleh dirinya untuk menekan angka pengangguran di Kota Serang.

Karena, hingga saat ini Kota Serang menjadi salah satu Kota dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang cukup tinggi.

“Kota Serang itu jadi kota dimana tingkat pengangguran dan kemiskinannya cukup besar. Maka gerakan kewirausahaan menjadi jalan untuk penciptaan lapangan pekerjaan,” ungkapnya.

Atas dasar itulah, FKP Kota Serang mengajak dan siap mewadahi seluruh pemuda di Kota Serang untuk giat dalam berwirausaha. Karena menurutnya, bagaimanapun pemuda merupakan aset bangsa di masa yang akan datang.

“Saya kira pemuda hari ini cermin di masa depan. Artinya pemudanya baik maka masa depannya baik. Maka forum FKP ini mewadahi semua anak-anak muda Kota Serang untuk bareng-bareng menggulirkan gerakan kewirausahaan. Supaya kita melahirkan pengusaha muda yang sukses yang nanti bisa nanti membuka lapangan pekerjaan,” katanya.

dprd tangsel

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Serang Ari Winanto menuturkan, bahwa penting bagi kaum muda mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lepangan kerja dengan terjun ke dalam dunia kewirausahaan.

Untuk mendukung itu, pihaknya mendorong Disperindagkop Kota Serang untuk mendata pelaku UMKM. Nanti kata dia, dari data tersebut pihaknya akan mengetahui produk apa yang dihasilkan oleh para pelaku usaha.

Selain itu ia juga meminta kepada Disperindagkop untuk membuat kios sebagai penampung hasil dari produk UMKM. Hal itu dilakukan agar para pelaku UMKM tidak dipusingkan mengenai tempat penjualan atau distribusi produksinya.

“Jadi nanti ketika kita mendorong Disperindagkop untuk membuka gray agar pelaku UMKM menaruh hasil usahanya disana. Kalau seperti itu masyarakat tidak pusing untuk mencari tempat untuk distribusi hasil produksinya dimana,” kata Ari.

Meskipun Disperindagkop tidak bisa membangun kios itu dengan dalih minim anggaran lanjutnya, pihaknya akan terus berusaha untuk mencari dana lain agar terbangunnya kios hasil UMKM.

“Kalau pun nanti Disperindagkop tidak bisa, nanti kita akan cari sumber dana lain. Yang penting saya sudah minta kepada Disperindagkop unuk mendata semua UMKM di Kota Serang produknya apa saja,” tandasnya. (*/Ocit)

Golkat ied