Tempat Wisata Ditutup, Politisi Pengelola Wisata Anyer Ini Kecam Gubernur Banten
SERANG – Salah seorang politisi yang juga pengelola wisata pantai di wilayah Anyer, Kabupaten Serang, mengaku kecewa terhadap kebijakan baru Gubernur Banten Wahidin Halim, yang menerbitkan Surat Edaran penutupan sementara tempat wisata hingga 30 Mei 2021 mendatang.
Gubernur Banten dinilai tidak memikirkan nasib para pengusaha dan pedagang kecil yang harus rela berhutang untuk bisa menantikan libur Lebaran 2021.
“Bukan seperti ini (penutupan wisata) yang diurus. Lebih baik urus anak buah Pak Gubernur yang korupsi dana hibah dan pikirkan hutang Banten ke PT SMI,” ujar pengelola Pantai Pasir Putih Sirih Tanpa Karang, Wahyu Papat kepada wartawan, Minggu (16/5/2021).
Menurut Wahyu Papat yang juga politisi PKB ini, hutang Banten ke PT SMI bukanlah Gubernur yang bayar melainkan rakyat itu sendiri. Dan rakyat bisa membayar dari hasil pajak dan retribusi. Apabila ditutup tempat wisata kata dia, bagaimana mungkin terjadi perputaran ekonomi.
“Kalau cuma nutup tempat wisata mah, Gubernur mah rumahnya sudah gedong dan duitnya sudah banyak. Enak saja. Rakyat miskin ini bagaimana,” kecamnya.
Dengan penutupan pantai sampai akhir bulan nanti, dirinya memastikan kerugian bisa mencapai miliaran bahkan triliunan rupiah.
“Perputaran uang di Anyer sampai akhir bulan bisa sampai triliunan rupiah,” sebutnya.
Papat mengungkapkan, sejak kejadian tsunami pada 2019 lalu, kemudian dihantam pandemi Covid-19, baru kali ini wisata Anyer kembali dipenuhi pengunjung.
“Ini dihajar lagi sama kebijakan gubernur,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Banten, Wahidin Halim mengeluarkan kebijakan baru berupa Surat Edaran instruksi kepada bupati/walikota untuk menutup sementara tempat wisata di Banten, terhitung dari 15 hingga 30 Mei 2021. (*/Faqih)