Terdampak Pandemi, Pengrajin Sapu Lidi di Pabuaran Serang Turun Omzet
SERANG – Para pengrajin sapu lidi di sentra Industri Kecil Menengah (IKM) yang berada di Desa Sindang Heula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang turun omzet akibat Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berhenti.
Warga di desa tersebut sudah bertahun-tahun mengabdikan dirinya sekaligus menjadi mata pencahariannya dalam membuat sapu lidi yang biasa digunakan oleh rumah tangga.
Mukim (45) salah warga Kampung Pasagi Pasir, Desa Sindang Heula ini mengaku turun omzet dan sulit penjualan selama pandemi Covid-19.
“Iya masa di masa pandemi Covid-19 begini mah susah ngejualinnya. Orang-orang pada takut kalo kita datangin rumahnya juga,” ujarnya, Senin (5/4/2021).
Ia mengatakan, meski menjadi pengrajin sapu lidi tersebut pendapatannya tidak seberapa, namun hal itu cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
“Alhamdulillah dari sini kan ngebantu juga. Apa lagi saya punya anak tiga, ada yang sekolah juga kan, saya harus kerja ya dari sini hasilnya,” katanya.
Selama pandemi Covid-19, Mukim mengaku omzet nya justru turun signifikan. Sebelumnya, ia bisa mendapatkan sebanyak Rp 500 ribu dalam sekali penjualan, namun kini dirinya hanya mendapatkan Rp 200-300 ribu dalam sekali penjualannya.
“Ya turun mas, kan ngejual biasanya seminggu itu tiga kali penjualan, bikinnya juga lama. Belum modal segala ini itu nya, eh omzet malah turun sekarang,” ucapnya.
Dalam seharinya, Mukim yang dibantu dengan istrinya tersebut bisa membuat 100 lidi untuk dijual ke daerah Tangerang hingga Jakarta.
“Kalo ngejual sih saya biasanya ke Tangerang bahkan sampai Jakarta,” tuturnya.
Mukim pun berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga pendapatan omzetnya pun menjadi stabil untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. (*/Roel)