Terobos Banjir Tengah Malam, Andra Soni dan Budi Rustandi Tinjau Warga Kasemen yang Terendam

SERANG – Respons cepat ditunjukkan Gubernur Banten Andra Soni dan Wali Kota Serang Budi Rustandi terhadap banjir yang melanda wilayah Kasemen, Kota Serang.
Tanpa menunggu pagi, kedua kepala daerah yang sama-sama berasal dari Partai Gerindra itu turun langsung meninjau lokasi banjir di Lingkungan Priyayi Langgar, Kelurahan Masjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, pada Jumat (19/12/2025) malam.
Meski genangan air masih setinggi setengah meter, keduanya tampak menerobos banjir untuk memastikan kondisi warga dan penanganan darurat berjalan optimal.
Dalam kesempatan itu, Andra dan Budi juga berinteraksi langsung dengan warga terdampak, mendengarkan keluhan, serta duduk bersama di salah satu rumah penduduk.
Sebagai bentuk kepedulian, keduanya menyerahkan bantuan paket sembako kepada 150 warga terdampak.
Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat serta memenuhi kebutuhan dasar selama masa pemulihan pascabanjir.
Di tengah kunjungan, Gubernur Andra Soni mengambil langkah cepat dengan menghubungi pejabat Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) untuk membahas solusi teknis penanganan banjir.
“Kasemen ini hampir setiap tahun kebanjiran karena airnya tidak bisa keluar ke pembuangan Cibening. Di sana ada yang disebut ‘kali mati’,” ujar Andra.
Ia meminta dukungan teknis dari BBWSC3 agar persoalan banjir tahunan ini dapat segera diatasi melalui koordinasi antara pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan instansi terkait.
“Saya butuh bantuan bapak-bapak yang paham teknis. Nanti dengan Pak Wali Kota kita diskusikan bersama, biar ada langkah konkret yang bisa kita kerjakan bareng,” tegasnya.
Andra juga menilai perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penanganan banjir apabila peristiwa serupa terus berulang setiap tahun. Ia menyebut, genangan air di lokasi sudah mulai berkurang setelah dilakukan pembongkaran dan penyodetan aliran air ke sungai.
“Saya lihat airnya mulai berkurang karena ada pembongkaran dan penyodetan ke sungai,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Serang Budi Rustandi menegaskan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Serang telah diperintahkan untuk siaga bencana sesuai instruksi Gubernur.
Kesiapsiagaan ini, kata Budi, tidak hanya difokuskan untuk menghadapi potensi banjir, tetapi juga pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Ini adalah tugas yang saya jalankan sesuai arahan dan instruksi Pak Gubernur. Hari ini saya turun langsung dengan izin beliau agar di Kota Serang tidak terjadi bencana,” ujar Budi.
Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas OPD, terutama dinas yang berhubungan langsung dengan kebencanaan seperti Dinas PUPR, Perkim, Inspektorat, Dinsos, dan BPBD.
Budi juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai yang dapat memperparah banjir.
“Saya mohon warga jangan buang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Semua harus ikut menjaga lingkungan agar terhindar dari banjir,” pungkasnya.
Lurah Masjid Priyayi, Syarif, menyebut terdapat 52 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian hampir setengah meter.
“Alhamdulillah Pak Gubernur dan Pak Wali Kota turun langsung dan memberikan bantuan kepada 52 KK terdampak,” kata Syarif.
Menurutnya, persoalan utama di wilayah tersebut adalah perlunya normalisasi aliran pembuangan menuju Sungai Cibanten.
“Semoga setelah kunjungan ini, masalah banjir tahunan bisa segera teratasi,” harapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Budi Rustandi juga meninjau lokasi rawan banjir di sekitar Kali Cibanten, Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen. Kunjungan kedua ini dilakukan untuk memastikan instruksi Gubernur dijalankan di lapangan.
“Hari ini saya melakukan kunjungan kedua untuk memastikan perintah Pak Gubernur terlaksana. Kemarin saya sudah laporkan solusinya secara detail,” ujar Budi.
Dalam tinjauan tersebut, ia menemukan sejumlah empang dan warung yang dibangun secara ilegal di bagian hilir sungai sehingga mempersempit aliran air.
“Inilah penyakitnya di hilir, banyak empang dan warung ilegal. Besok insyaallah kita bongkar agar air bisa mengalir lancar,” tegasnya.***
