TMMD Kodim 0602/Serang Hari Ke-6, Perbaikan Jalan Rusak di Jawilan Capai 14%
SERANG – Dalam rangka membantu warga yang tidak mampu, melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) merupakan wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat, karena rohnya TNI berasal dari rakyat.
Hal tersebut dapat dilihat dari gigihnya Satgas TMMD Reguler Kodim 0602/Serang dengan semangat yang tinggi membantu Pemerintah Daerah mengentaskan wilayah teritorial yang tertinggal, seperti yang kini tengah dilakukan di Desa Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.
Meski merujuk pada undang-undang nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dan undang-undang nomor 15 tahun 1997 tentang ketransmigrasian dan perubahannya, tidak ada pengaturan secara eksplisit dan khusus mengenai keterlibatan TNI dalam program TMMD dan program transmigrasi.
Namun program TMMD itu secara umum dalam UU TNI diartikan sebagai membantu tugas pemerintahan di daerah, yakni bagian dari komitmen TNI Angkatan Darat untuk ikut membantu bangsa dan negara bersama komponen bangsa secara sinergi dan berkesinambungan.
Dandim 0602/Serang, Letkol czi Harry Praptomo mengatakan program TMMD yang kini memasuki hari ke 6 tersebut sudah dalam tahap perbaikan jalan penghubung antara dua desa yaitu Desa Pagintungan dengan Desa Camplang yang memang kondisi awalnya rusak parah.
“Pembangunan sekarang sudah 14%, meratakan yang awalnya jalan tanah dengan sekarang ditambal dengan batu,” ucap Dandim 0602 Serang saat ditemui di Makodim 0602 Serang, Selasa (17/6/2018).
“Jalan itu menghubungkan dua desa yaitu Pagintungan dengan Desa Cemplang, itu merupakan penghubung desa yang panjangnya 6400 meter dengan lebar 4,5 meter,” imbuhnya.
Dikatakan Dandim 0602/Serang, bahwa program tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 1 bulan dengan target pembangunan bukan hanya jalan desa, tapi juga pembangunan jembatan, drainase, pembuatan MCK.
“Target satu bulan harus selesai, kalaupun tidak selesai kita akan lembur. Pembangunan ini tidak hanya perbaikan jalan, tapi juga jembatan, drainase, pembuatan MCK. Khusus untuk jalan, kita lakukan bersama, ada masyarakat, Polri, termasuk 1 SST TNI Angkatan Laut ikut membantu,” terangnya.
Dandim pun menyampaikan alasan pertama digelarnya program TMMD di Daerah Jawilan tersebut karena akses jalan tersebut biasa digunakan untuk mengangkut hasil pertanian, dimana hampir 500 hektar lahan jagung ada di wilayah tersebut.
“Jalan ini dibutuhkan untuk mengangkut hasil pertanian, disitu ada lahan jagung yang luasnya kurang lebih 500 hektar, jadi pada saat panen khususnya pada musim hujan, hasil panen ini sulit untuk diangkut keluar, jangankan mobil truk, mobil kecil aja engga bisa masuk, yang bisa hanya pakai traktor,” ungkapnya.
Diutarakan Dandim, ada rencana dari Pemerintah Daerah untuk melakukan pengecoran didaerah tersebut. Namun Dandim pun belum bisa memastikan realisasi rencana Pemda tersebut, entah nanti di anggaran perubahan ataupun anggaran tahun depan.
“Nanti rencana dari Pemda, entah di anggaran perubahan ataupun di anggaran tahun depan akan di cor,” ujarnya.
“Teknisi dari PU juga turut turun kelapangan untuk membantu mengarahkan peletakan batu tersebut,” lanjutnya.
Ia pun turut mengapresiasi antusias warga yang turut serta membantu pelaksanaan program tersebut, kendati lokasi tersebut berada 2 kilometer dari pemukiman warga.
“Alhamdulillah antusias warga sangat bagus, karena dari awal ini adalah kemauan warga, jadi kita wadahi kemauan itu,” kata Dandim.
“Lokasi dari jalan TMMD ke rumah warga sekitar 2 kilometer, jadi masyarakat biasanya hanya membantu setengah hari, kecuali masyarakat yang memiliki lahan,” tambahnya.
Diakui Dandim, pihaknya merasa senang dengan kegiatan tersebut, karena bisa bekerjasama langsung dengan masyarakat, juga sebagai bentuk sinergitas antara TNI dengan masyarakat.
“Kita merasa senang, karena bisa bekerja bersama masyarakat,” tandasnya. (*/Ndol)