Yayasan Kakak Aman Indonesia Sosialisasikan Perlindungan Anak Lewat Edukasi ‘CERMAT’

 

SERANG – Yayasan Kakak Aman Indonesia bersama peserta magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Pendidikan Non formal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Terbuka (UT) Serang, serta Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Jawara, menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan seksual bagi anak-anak di kawasan situs bersejarah Keraton Kaibon, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Kegiatan bertajuk Gerakan Literasi Anak CERMAT (Cerdas, Ekonomi Kreatif, dan Hemat) ini dilaksanakan dalam dua sesi pada Minggu, 13 April 2025 dan 20 April 2025 kemarin.

Kegiatan tersebut menyasar anak-anak usia sekolah dasar yang tinggal di sekitar lokasi, dengan pendekatan edukatif berbasis permainan dan nilai-nilai lokal.

Muhamad Farhan, mahasiswa Pendidikan Non formal Untirta yang juga perwakilan dari peserta MBKM, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menyampaikan isu-isu penting yang berkaitan dengan perlindungan anak.

“Acara ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar di wilayah sekitar dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan berbasis nilai-nilai lokal,” ujar Farhan pada Jumat (13/6/2025).

Yayasan Kakak Aman Indonesia hadir sebagai mitra edukatif dengan peran aktif dalam memberikan materi seputar pencegahan kekerasan seksual dan perundungan (bullying) sejak usia dini.

“Materi disampaikan melalui metode yang ramah anak, antara lain dongeng edukatif, poster tubuh yang tertutup baju renang, serta ilustrasi langkah-langkah yang harus dilakukan jika mengalami kekerasan seksual,” jelasnya.

Tak hanya itu, anak-anak juga diajak bernyanyi lagu-lagu bertema perlindungan diri dan mengikuti berbagai permainan edukatif yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap isu tersebut.

Selain edukasi langsung, Yayasan Kakak Aman Indonesia juga dikenal aktif dalam pendampingan kasus kekerasan terhadap anak, bekerja sama dengan jaringan psikolog, konselor, serta aparat perlindungan anak di tingkat lokal.

“Pihak Yayasan juga turut mendorong sistem pelaporan dan rujukan yang cepat, aman, dan berpihak pada korban,” tuturnya.

Melalui pendekatan humanis dan berbasis hak anak, lembaga ini berupaya menciptakan ruang aman bagi anak untuk tumbuh dengan perlindungan dan martabat yang utuh.

“Kegiatan kampanye daring dan luring juga rutin dilakukan melalui media sosial, diskusi publik, serta pelatihan bagi relawan dan pendidik,” tambahnya.

Diketahui bahwa, kegiatan di Keraton Kaibon ini pun mendapat sambutan antusias dari masyarakat dan para orang tua peserta.

Anak-anak tak hanya mendapatkan edukasi perlindungan diri, namun juga dilibatkan dalam aktivitas ekonomi kreatif sederhana serta permainan yang mendorong partisipasi aktif mereka.

Sinergi antara lembaga pendidikan, komunitas literasi, dan organisasi sosial seperti Yayasan Kakak Aman Indonesia menjadi contoh konkret upaya kolaboratif dalam membangun kesadaran dan menciptakan lingkungan yang aman bagi generasi muda. (*/Anas)

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien