JAKARTA – Penceramah kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menilai, bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah adalah teguran bagi bangsa. Teguran ini khususnya bagi para elite politisi yang sibuk bersaing memperebutkan kekuasaan.
Menurutnya, jika keimanan dan akhlak masyarakat baik maka keberkahan akan datang ke negeri Indonesia.
Aa Gym mengatakan, gempa dan tsunami yang terjadi sejatinya bukan karena patahan lempeng bumi. Namun, menurutnya karena diizinkan oleh Tuhan dan menjadi teguran bagi bangsa Indonesia.
“Ini adalah teguran Allah bagi kita semua, Mudah-mudahan menyadarkan seluruh aktivis politik jangan sampai politik ini membuat kita jauh dari Allah,” ujar Aa Gym dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa malam, 2 Oktober 2018.
Aa Gym menegaskan, bahwa dirinya tidak mendukung salah satu pasangan calon untuk Pemilihan Presiden 2019. Ia mengaku hanya menjadi timses nomor 04 yang mendorong orang untuk menjaga akhlak.
Untuk itu, Aa meminta kepada tim sukses hingga pendukung calon presiden tidak mati-matian memperjuangkan orang yang didukung sampai lupa akan akhlak. Apalagi bila sampai menjadi tukang fitnah.
Ia meminta seluruh elemen bangsa maupun timses untuk menjaga Pemilu yang bersih jujur dan adil.
“Tolong para petinggi negeri ini kita sudah ditegur ini. Mudah-mudahan Pilpres jadi momentum kembali Allah. Hei manusia jangan terlalu serius dengan Pilpres ini karena yang menentukan jabatan itu Allah,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan beberapa lembaga penengah seperti KPU, Bawaslu, TNI, Polri, BIN maupun aparat negara untuk bisa berlaku adil sebagai wasit. Sebab, Tuhan akan melihat apapun yang dilakukan dalam perilaku buruk.
“Siapa yang jadi presiden ke depan, itu Allah sudah tau. Kampanye itu fastabikhul khairat, jadi yang menang itu adalah yang paling baik dan perkara paling baik, jadi bisa menang semuanya,” tuturnya.
Aa Gym kembali mengingatkan agar para kandidat capres-cawapres serta timses tak melupakan kebesaran Tuhan.
“Jadi ini bukan pertandingan, apalagi pertempuran yang itu membinasakan, Mudah-mudahan para kandidat, Juru kampanye tidak melupakan Allah dalam kampanye-nya.” (*/VIVA)