KKM Al Khairiyah Inisiasi PAUD Pertama di Link Kerudung

CILEGON – Kelompok II Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Khairiyah Citangkil yang berlokasi di Kampung Ciputat RT 10/RW04, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, mendapati Anak-anak di sana kebanyakan tidak mengenyam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kampung Kedurung.

“Anak-anak adalah tunas dari cerdasnya sebuah bangsa. Dan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan kebutuhan yang penting bagi anak dalam periode emas pertumbuhan mereka yang kelak akan sangat diperlukan untuk menjalani kehidupan mereka di masa mendatang, terlebih untuk memudahkan mereka beradaptasi ketika masuk ke Sekolah Dasar,” kata Ketua Kelompok II, Ma’ruf kepada faktabanten.co.id, Sabtu (1/9/2018).

Bagi kelompok II, realitas tersebut dianggap miris bila melihat kemajuan-kemajuan Kota Cilegon dengan keberadaan sebagian besar anak-anak balita yang bermukim di Linkungan Kedurung. Baginya, di usia emas yang seharusnya mereka mengenal akan indahnya dunia pendidikan, bermain sambil belajar tidak mereka rasakan.

“Sebagian besar dari mereka, bersekolah langsung ke Sekolah Dasar tanpa mengenal PAUD, tentu ini akan menjadi hambatan mereka masuk dan beradaptasi di SD, karena mereka belum mengenal dasar-dasar pelajaran yang diselenggarakan di PAUD,” terang Ma’ruf.

“Ketika kami berpartisipasi dalam KBM di SD Pecinan, menemukan salah satu peserta didik kelas 1 SD belum bisa menulis dan membaca Alquran. Ketika kami menanyakan dimana dia tinggal, peserta didik itu menjawab bahwa dia berasal dari Link. Kedurung. Dalam hati kami bertanya-mengapa anak di era modern sekarang ini tidak masuk PAUD terlebih dahulu,” imbuhnya.

Dari hasil temuan di SD Pecinan itu, akhirnya Kelompok II memutuskan untuk survey lokasi dan datang langsung ke Kampung Kedurung yang berada di atas pegunungan.

“Masya Allah rute menuju Kedurung membuat kami sangat takjub, karena medan jalan yang tidak mudah, yaitu mendaki berbelok, bahkan kemiringan tanjakannya hampir 90°,” kata Maruf.

Mungkin sebagian besar masyarakat Cilegon sendiri belum banyak yang mengetahui akan adanya jalan yang ekstrim seperti di Kedurung ini.

Karena rasa penasaran, para peserta KKM tersebut mendaki Kedurung dengan menggunakan ojek pangkalan yang biasa mengantarkan penumpang dari kaki gunung menuju ke Puncak seharga 10.000 / orang. Waktu tempuh dari kaki gunung menuju puncak memakan waktu 3 menit perjalanan.

“Sesampainya kami di Kampung Kedurung kami bertemu dengan bapak Ali Sobri, Ketua RT di sini.
Kami bertanya pada beliau akan masalah yang terjadi. Rupanya anak-anak itu tidak bersekolah PAUD karena medan jalan yang cukup tajam dan sangat berbahaya jika dilakukan anak-anak tanpa pengawasan dari orang tua,” ujarnya.

“Dan ibu-ibu di sana kebanyakan tidak berani naik turun gunung untuk mengantar anak mereka bersekolah PAUD sehingga memutuskan untuk langsung masuk SD saja,” tambahnya.

Melihat realitas yang demikian, pada akhirnya para peserta KKM mengungkapkan maskud baiknya kepada Ketua RT mengenai akan adanya program PAUD di kampung tersebut.

“Dengan meminta bantuan kepada warga Kedurung untuk mengumpulkan anak-anak balita beserta orang tua mereka, dan meminta bantuan kepada tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk menyampaikan maksud baik kami kepada masyarakat Kedurung dan meminta tempat untuk melaksanakan KBM PAUD. Usulan kami disambut baik oleh masyarakat dan mereka sangat antusias akan adanya PAUD di tempat mereka tinggal,” paparnya, menceritakan.

“Dan akhirnya kami mulai untuk melakukan KBM perdana dengan fasilitas seadanya dan mendapat peserta didik sebanyak 8 orang, pada tanggal 27 Agustus lalu, bertempat di Mushola Linkungan Kedurung. Setelah 4 hari berjalan melakukan KBM PAUD di Link. Kedurung, kami akhirnya mengadakan sosialisasi mengenai pentingya PAUD. Kemarin Pak Lurah Pabean dan Penilik PAUD Cilegon juga hadir,” tandasnya.

Ma’ruf berharap, sosialisasi dan gagasan yang dilakukan Kelompok II KKM STIT Al-Kairiyah ini bisa memberi kesadaran pada masyarakat Kampung Kedurung akan pentingnya PAUD bagi anak-anak.

“Dan kami berharap dan terus mengupayakan agar segera terealisasinya PAUD di Kampung Kedurung, agar anak anak menjadi anak yang cerdas dan tidak teringgal akan ilmu pengetahuan, aamiin.” harapnya. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2513964″]

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien