2 Penjambret di Tangerang Ini Ngaku Hasilnya untuk Santuni Anak Yatim

Hut bhayangkara

TANGERANG – Suryadi (24) dan Noh (26) meringis kesakitan saat digelandang ke Mapolrestro Tangerang, Senin (17/7/2017).

Keduanya merupakan kawanan penjambret sadis yang biasa bergentayangan di wilayah Tangerang.
Memakai pakaian tahanan berwarna oranye, dua sahabat ini berjalan pincang. Sebab, timah panas dari polisi bersarang tepat di kaki kanannya.

Mereka tampak tertunduk dengan wajah ditutup kain hitam. Kedua tangannya terborgol dan dikawal ketat oleh para aparat dipersenjatai senapan laras panjang.

Warga asal Desa Tambak Pasir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten ini terakhir kali melancarkan aksi jahatnya dengan menjambret seorang ibu. Korban yang diketahui bernama Uzi Muziatun (54) itu luka parah akibat tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku.

Korban dijambret di depan RS Sari Asih Jalan Imam Bonjol RT 02/04 Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Tangerang pada 15 Juni 2017.

Muziatun terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya, dan tersangka berhasil menggondol harta benda miliknya.

Pelaku meraup uang sebesar Rp 8 juta dan handphone Samsung J5 milik korban. Mereka berhasil diamankan petugas di kampung halamannya pada Minggu (16/7/2017) kemarin.

“Hasil curiannya disantuni anak yatim,” ujar salah satu pelaku bernama Noh dengan suara parau, saat ditanya Warta Kota di Mapolrestro Tangerang.

Loading...

Selain menyantuni anak yatim, uang curian tersebut juga untuk menutupi keperluan sehari-hari. Noh yang sudah bersitri dan memiliki satu anak ini mengaku menyesal atas perbuatannya itu.

“Iya, kasihan juga sama keluarga saya,” ucapnya, tertunduk lesu.

Kedua pelaku itu merupakan penganggur. Mereka sudah berkali-kali melancarkan aksi penjambretan.

“Lebih dari dua kali. Kalau sudah dapat hasilnya dibawa ke kampung,” ungkap Suryadi yang mengaku merasa nyeri karena ditembak polisi.

Suryadi berperan sebagai joki, dan Noh beroperasi sebagai ‘pemetik’.

“Saya yang bawa motor dan teman saya ini yang merampas,” jelasnya.

Mereka beraksi di kala malam hari. Melihat situasi dan jalanan sepi, barulah keduanya melancarkan aksi.

“Targetnya cewek, habis dapat langsung kabur,” papar Suryadi. (*)

Sumber: Tribunnews.com

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien