Bupati Tangerang Jadi Pembicara di Forum Ekonomi di China, Bahas Pengelolaan Wilayah Pesisir
FUZHOU (CHINA) – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden PEMSEA Network of Local government (PNLG) menjadi keynote speaker dalam Forum Marine Economy and Dual Carbon Strategi of 21st Century Maritime Cooperation Committee.
Acara tersebut digelar di Fuzhou Strait International Conference & Exhibition Center, Fuzhou, Cina, Jumat (2/6/23).
Wakil Presiden PEMSEA Network of Local Government (PNLG) ini memaparkan peran dan kontribusi PLNG dalam pengelolaan wilayah pesisir melalui program Food Security and Livedhood, Habitat Protection, Pollution and Waste Management, Natural and Manmade Hazard Management, dan Water Uses and Supply Management yang dikenal Tangerang’s Initiative.
“Tangerang Initiative merupakan kebijakan dari PNLG ketika Kabupaten Tangerang khususnya Ketapang didaulat menjadi tuan rumah dan Ketapang Urban Aquaculture dijadikan contoh pengelolaan pesisir pantai secara menyeluruh, baik dari ekonomi, lingkungan, SDM. Dan ini dijadikan contoh baik bagi negara pesisir lainnya,” papar Zaki.
Menurut Zaki, dalam kaitannya dengan transisi menuju ekonomi biru (Blue Economy) Kabupaten Tangerang telah menjalankan program Gerbang Mapan dalam bentuk restorasi Ketapang Urban Aquaculture di Kecamatan Mauk melalui kolaborasi dengan semua stakeholder di sektor ekonomi, infrastruktur dan lingkungan.
“Tidak hanya kolaborasi dalam program tapi juga penganggarannya lintas sektor, antara pemerintah pusat melalui kementerian, pemerintah daerah, sektor swasta dan juga NGO, dimana saat ini Ketapang menjadi satu role model dalam pengembangan dan pengelolaan pesisir di Asia Timur,” tuturnya.
Bupati Zaki menambahkan perbedaan Ketapang Urban Aquaculture dengan daerah-daerah lain yang pernah menjadi tuan rumah atau visitasi dari Forum PNLG.
Ketapang Urban Aquaculture dibangun oleh pemerintah daerah secara menyeluruh dengan kerja sama lintas sektoral dan tanpa menghilangkan ciri khas desa pesisir dan juga kearifan lokal di tempat tersebut. (*/Red)