Gudang Oli Palsu di Pinang Tangerang Digerebek, Merek Oli Terkenal Laku Keras
TANGERANG – Dua gudang pembuatan dan pengemasan serta distribusi oli palsu di Pinang Tangerang digerebek Kementerian Perdagangan.
Dari penggerebekan ini ditemukan ribuan botol oli palsu yang sudah diisi dan masih kosong.
Di dalam gudang ini juga ditemukan drum penyimpanan oli dan beberapa unit alat press label dan tutup botol oli palsu.
Penggerebekan gudang oli palsu yang berlokasi di kavling DPR Blok C, gang Ambon, Pinang Kota Tangerang berlangsung pada Senin (17/4/2023) siang.
Dalam proses penggerebekan gudang oli palsu ini turut hadir Ditjen Perlindungan Konsumen, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Kepala Badan Reserse Kriminal, Kepala Satuan Tugas Khusus Pencegahan Korupsi, Kapolda Banten, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang.
“Penggerebekan gudang oli palsu ini berkat laporan masyarakat, ribuan drum oli palsu dan ratusan ribu botol oli berbagai merek disita. Negara dirugikan belasan miliar rupiah,” papar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga.
Akibat pemalsuan oli berbagai merek ini, negara dirugikan Rp 16,5 miliar.
Dikutip dari MOTOR Plus-online, di gudang oli palsu, banyak drum warna biru dan hijau berisi oli palsu di bagian depan dan belakang.
Sementara oli palsu berbagai merek ada yang sudah dikemas di dalam botol dan dimasukan ke dalam kardus siap kirim.
Satu unit mobil box ikut disita dan biasa digunakan untuk distribusi oli-oli palsu ke berbagai daerah.
Menurut Kepala Satuan Tugas Khusus Pencegahan Korupsi, Novel Baswedan akibat pemalsuan oli ini negara dirugikan miliaran rupiah.
Pihaknya akan terus melakukan pengawasan kasus oli palsu ini agar dibawa ke ranah hukum untuk diproses.
“Ini sangat merugikan negara dan tugas kami di Satgasus Pencegahan Korupsi mengawasi proses ini ke pengadilan dan sampai selesai. Konsumen pemilik kendaraan juga sangat dirugikan dengan oli palsu ini,” tegas mantan penyidik KPK periode 2007-2021 ini.
Dari penggerebekan gudang oli palsu ini, diamankan 1.935 drum oli palsu dan 196.734 botol oli berbagai merek.
Parahnya dari temuan tim khusus ini, banyak merek oli paling laris yang dipalsukan.
Oli-oli palsu yang mendominasi adalah produk Yamalube, AHM Oil (MPX1, MPX2 dan MPX3), Mesran, Shell, Ecstar, Castrol, Prima XP dan Federal Oil.
Sementara itu, Ryan dari bagian marketing oli Shell mengatakan produk oli palsu yang ditemukan di gudang ini cukup mengejutkan.
Karena salah satu oli yang dipalsukan oleh para pelaku adalah merek Shell.
Secara tampilan oli palsu memang tidak ada perbedaan dengan oli asli.
Tapi untuk pihak pabrikan oli asli, jelas perbedaan sangat terlihat dari botol-botol oli palsu yang disita kepolisian.
“Yang jelas untuk masyarakat pasti tidak paham. Untuk kemasan botol oli Shell ada hologram dan nomor seri yang tidak bisa dipalsukan. Pada botol oli Shell asli hologram akan berubah warna jika terkena air. Selain itu konsumen bisa mengecek keaslian oli dari barcode yang bisa discan dan otomatis akan terhubung ke layanan informasi resmi Shell,” tegasnya.
Ryan menghimbau pemilik motor termasuk bikers untuk membeli oli di toko resmi atau di SPBU Shell.
Hal ini untuk menghindari pemotor dapat oli palsu.
“Untuk mendapat oli Shell asli pemilik kendaraan bisa beli di SPBU Shell. Jangan sampai karena selisih harga yang lebih murah malah mendapat oli palsu,” tutupnya.
Sementara itu para pelaku pemalsuan oli di dalam gudang sudah diamankan kepolisian.
Beberapa barang bukti oli palsu yang sudah dikemas di dalam botol dan di kardus serta drum disita dan diberi garis polisi. (*/Red/Net)