Banyak Turis Asing “Kepancing” Banten Tourism Week 2017 di Bali

Hut bhayangkara

BALI – Bernuansa kebudayaan etnik masyarakat Baduy, Banten Tourism Week 2017 yang digelar di Bali selama 3 hari yaitu 17-19 November 2017 ternyata banyak menyedot animo masyarakat wisata dari dalam dan luar negeri.

Event promosi wisata Provinsi Banten itu menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti pementasan budaya, tari, musik tradisional, pameran hingga Babancakan.

Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Banten, Gunawan Rusminto mengatakan, Banten Tourism Week 2017 merupakan strategi untuk mempromosikan wisata Banten kepada wisatawan domestik dan mancanegara sehingga mampu meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Banten.

“Ini adalah salah satu strategi Banten untuk promosi wisata Banten tidak hanya Turis domestik tapi juga mancengara,” ungkap Gunawan saat membuka Event Banten Tourism Week 2017 di Pantai Kuta, Bali, Jumat (17/11/2017) lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati memaparkan, saat ini Bali menjadi salah satu tempat pusat pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, sehingga dengan adanya Banten Tourism Week sebagai langkah menjemput bola dalam menarik wisatawan ke Banten.

Loading...

“Banten ikut memeriahkan event tersebut dengan menampilkan Angklung, Rebana, Cilegon Etnic Carnival, pameran produk kerajian Banten serta kuliner Banten,” jelas Eneng.

Banyak atraksi budaya khas Banten disuguhkan kepada para pelancong Pulau Dewata, bukan hanya debus, di hari kedua kegiatan Banten Tourism Week 2017 itu juga ditampilkan berbagai kesenian khas Banten lainnya seperti Tarian, Rampak bedug, hingga kolaborasi antara para penari tradisional Bali dengan seniman Banten.

Wisatawan asing juga sangat antusias dengan kuliner yang ditampilkan di Pantai Kuta, Bali. Kuliner Banten diserbu para turis asing yang ingin mencicipi makanan tersebut.

Makanan yang disajikan beragam seperti Nasi Bakar, Oreg teri, sambal, hingga pecak Bandeng, dan ketinggalan minuman Es kelapa gula aren dan makanan yang disajikan secara gratis itu habis dalam sekejap selama acara pembukaan berlangsung.

Salah satu Turis asal Perancis bernama Johann yang mencicipi nasi bakar mengaku sangat menikmati makanan tersebut dan ingin mencoba kembali. selain rasa yang unik dan pedas, Johann mengatakan itu baru pertama kalinya ia mencicipi makanan tersebut.

“Makanannya pedas tapi saya suka, dan ingin nambah lagi, dan baru pertama merasakan” ungkap Johann disela menikmati hidangannya. (*/Yosep)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien