Benarkah Bantuan Dana PKH Warga Pandeglang Tersangkut Di ATM?

Dprd ied

Pandeglang – Wati Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) tidak mengetahui dan membantah soal dugaan Pungutan Lair (Pungli) di Kampung Kadu Pandak, Desa Sinarjaya, Kecamatan Mandalawangi.

“Maaf pak untuk pendamping tidak (melakukan) pemotongan dana bantuan,” kilah Pendamping PKH Desa Sinar Jaya, Wati saat dikonfirmasi, Selasa (12/9/2017).

Wati mengaku, tidak mengetahui adanya terjadi Pungli di lapangan, karena saat pencairan dirinya tidak bisa mendampingi para penerima karena tengah melakukan Diklat di Jakarta, kemudian pencairan dana tersebut didampingi Ketua Kelompok PKH Desa Sinar Jaya bernama Heti.

“Kalau untuk (pencairan) Kadu Pandak pencairanya diambil oleh ketua Kelompoknya,” jelas Wati.

“Awalnya mereka ingin diambilin sama pendamping, karena pada sibuk semua terus gak mau tuh, uang segede gitu diambilin satu persatu, ya sudah mungkin mereka mendatangi Heti, dan saya sebagai pendampingnya belum tahu ada kasus begitu,” sambungnya.

Baca Juga : Parah, Ada Pungli Bantuan Dana PKH di Pandeglang Capai Rp 1 Juta

dprd tangsel

Selain Wati pendamping PKH lainya, Irfan mengaku terkejut mendengar informasi dugaan pungli dengan angka dari Rp 150 ribu hingga Rp 1 Juta tersebut. Sebagai pendamping Irfan mengaku hanya mengajari cara melakukan pengambilan uang di ATM.

“Saya sekarang di rumah bu Sukiah lagi dengar penjelasan sebenarnya. Pendamping, hanya ngajarin cara ngambil di ATM, Uang mah tidak ngurusin dan tidak pegang,” kata Irfan, Selasa (12/9/2017).

Menurutnya, Bantuan untuk Sukiah, tidak dipotong, Tetapi Irfan menduga gagal melakukan transaksi, Namun tersaldo, terdebet.

“Dan menurut saya, saldo tersedot uang masih nyangkut di ATM, Dan itu nanti kita konfirmasi ke Banknya,” kata Irfan.

Saat Fakta Pandeglang mengirimkan, sebuah foto bukti hasil print out buku tabungan milik Sukiah dari bank, didalam buku itu tertera jika saldonya sebesar Rp 1,5 juta dengan tiga kali transfer. Kemudian tertera juga bukti transaksi penarikan sebanyak dua, pertama Rp 1 juta dan Rp 400 ribu yang dilakukan pada 8 sepetember telah sukses dengan menyisakan saldo Rp 85 ribu. Begini jawab Irfan.

“Keterangan bu Kiah mah. tidak buat laporan, hanya minta bantuan untuk ngurusin ini, karena kemungkinan uangnya nyangkut d ATM. Dan harus ke Serang, banknya d serang soalnya,” ungkapnya. (Aep)

Golkat ied