Debat Pilkada Kota Serang; BUYA Man of The Match

*) Oleh: Mokhlas Pidono

DEBAT TERBUKA Pilkada Kota Serang pada Jum’at, 11 Mei 2018 telah begitu nampak menunjukkan kelas calon seorang pemimpin. Visi misi paling jelas, seirama dengan program yang terurai sistematis dari semua pertanyaan bukti bahwa ia menguasai permasalahan yang ada di Kota Serang.

Ditanya kesehatan, pasangan BUYA yang merupakan calon nomor urut 2 itu, mengaku akan cover masyarakat kurang mampu yang belum tersentuh terselaraskan dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), karena jelas program daerah harus selaras dengan Undang-undang, optimalisasi peran Posyandu, Poskesdes, Puskesmas di setiap Kelurahan termasuk optimalisasi peran kadernya. Promotif dan preventif akan menjadi fokus utama tanpa menunggu orang sakit dahulu, karena kuratif opsi terakhir.

Ditanya instansi mana yang akan menjadi titik tekan, BUYA juga dengan tegas menjawab Dinas Pendidikan, karena masalah pendidikan menjadi yang paling krusial saat ini di Kota Serang, baik umum maupun agama. Formal dan non formal akan memiliki porsi sama utk dibangun, optimalisasi TBM, ruang kelas baru, kualitas sekolah, kurikulum dan SDM yang kompeten di bidangnya sesuai dengan visi Cakap Birokrat.

Ditanya Infrastruktur, lugas pula jawabannya, bahwa pemerataan pembangunan harus terwujud, pembangunan yang sekarang terfokus di Kecamatan Serang harus merata ke seluruh kecamatan lainnya. Serta tranparansi proyek melalui e-budgeting.

Ditanya masalah ekonomi, begitu sistematis juga BUYA menjawab bahwa ekonomi kreatif, pelatihan keterampilan kerjasama dengan BBLKI, pelatihan kewirausahaan setiap kecamatan, sentra-sentra ekonomi dengan kearifan lokal seperti sentra kerajinan, sentra kuliner, Pujasera di setiap kecamatan. Pembangunan kebun binatang, taman bunga, taman buah dan revitalisasi Banten Lama sebagai objek wisata religi unggulan, akan menjadi perhatian serius.

Ditanya pencegahan dan pemberantasan korupsi, BUYA menjawab dengan tegas; pertama akan melakukan pembinaan agama secara rutin bagi ASN / pegawai Kota Serang, karena sumber korupsi ada pada mental dan akhlak para pejabat, menggandeng KPK dalam pencegahan dan penindakan, serta rutin meminta Laporan Harta Kekayaan para pejabatnya. Monitoring evaluasi, inventarisasi aset dengan sebaik-baiknya, sehingga memasang target opini WTP, setelah Kota Serang selama ini dalam laporan keuangannya, hanya pernah mendapat Disclaimer dan WDP.

Ditanya independen sulit didukung oleh parlemen, dengan santai mereka menjawab, jika program mereka pro-rakyat, dan legislatif juga memiliki tujuan yang sama untuk kesejahteraan rakyat, maka tak ada kata tidak bisa koordinasi dan bersinergi dengan baik. Jika program independen baik untuk kesejahteraan rakyat dan legislatif tidak menyetujuinya, maka rakyat akan menilai siapa yg tidak pro-rakyat. Semua kebijakan akan dibuka transparan melalui Media Massa.

Terakhir, tanpa sungkan mereka sampaikan, pilih saja Samsul Hidayat – Rohman, yang sudah pasti aman (bersih dan tidak terindikasi KKN).

Ibarat sepak bola, MAN OF THE MATCH debat tadi malam adalah BUYA, Samsul Hidayat – Rohman, nomor urut 2. Mereka cerdas dan dikelilingi orang-orang cerdas disampingnya.

Ayo, jika saya tanya dan saya selipkan bagi yang tidak jujur akan Allah SWT berikan imbalan atas ketidak jujuran sahabat, maka siapa yang terbaik tadi malam dan siapa yg paling layak memimpin Kota Serang? (*)

 

*) Penulis adalah warga biasa, calon pemilih Pilkada Kota Serang.

Honda