HUT RI Ke-73, Penyelam Lakukan Pengibaran Bendera Bawah Laut di Pulau Sangiang

Sankyu

SERANG – Ada banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam memeriahkan peringatan HUT Republik Indonesia Ke-73. Namun ada cara yang terbilang berbeda seperti umumnya, seperti yang dilaksanakan oleh beberapa komunitas penyelam yang ada di Banten, yang mengibarkan bendera Merah Putih di bawah laut.

Sebagai bentuk kecintaan kepada negeri tercinta, Banten Divers Club (BDC), Black Manta Divers Club, dan Banten Divers and Adventure Clubs (Badacs), dengan diorganisir oleh Samsara Eco Dive, juga di dampingi petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pangkalan TNI-AL (Lanal) Banten, LPSPL Serang, DKP Provinsi Banten, DKPP Kota Cilegon, DKPESDM Kabupaten Serang, BAPPL-STP Karangantu, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Kota Cilegon, PT KDL (Krakatau Daya Listrik), dan Pitrodive, menggelar kegiatan upacara pengibaran bendera bawah laut di perairan sekitar Pulau Sangiang, Jum’at (17/8/2018).

Kegiatan yang melibatkan puluhan personil tersebut dilakukan di kedalaman sekitar 30 meter dari permukaan air dan sejauh 200 meter dari bibir pantai.

Selain melakukan upacara pengibaran bendera, para personil gabungan juga melakukan kegiatan ‘underwater clean up’ yakni kegiatan bersih-bersih laut dengan memunguti sampah yang ada di dasar laut.

Bendera Merah Putih di Bawah Laut / Dok

Usai melaksanakan kegiatan underwater clean up, para personil di pimpin Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki menggelar acara bakti sosial dengan memberikan sembako dan pengobatan gratis kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan wisata alam Pulau Sangiang.

Menurut Danlanal, Pulau Sangiang dikenal dengan keindahan bawah lautnya sehingga banyak wisatawan yang datang ke pulau di tengah perairan Selat Sunda itu. Namun, lanjutnya, kini keindahannya terancam akibat sampah plastik yang sulit terurai.

“Konservasi sebagai upaya menjaga kelestarian serta meningkatkan nilai potensi yang dapat dimanfaatkan masyarakat baik untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, destinasi wisata bahari, serta perekononian warga desa Pulau Sangiang. Pentingnya kegiatan Underwater Clean-up ini sebagai aksi awal diharapkan dapat menjadi stimulus rangsangan kepada seluruh penyelam di Banten untuk turut lakukan aksi yang sama, setiap diving sambil membawa meshbag sekaligus mengambil sampah di dasar laut,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris BDC Ferry mengatakan, bahwasanya kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT RI ke-73 tersebut, merupakan kegiatan dadakan.

Sekda ramadhan

“Mendadak kita persiapannya, tapi alhamdulillah begitu kami menemui Danlanal dan menyampaikan agenda kegiatan ini, beliau merespon rencana ini dengan baik, sehingga acara bisa terlaksana dengan lancar,” ucapnya.

Komunitas Penyelam Peringati HUT RI Ke-73 di Perairan Pulau Sangiang, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang / Dok

Ia juga menyampaikan, selain kegiatan yang dilaksanakan hari ini, pihaknya juga berencana untuk melakukan pemasangan mooring buoy (penambat kapal-red) besok (18 Agustus-red) di 10 titik di perairan Pulau Sangiang sebagai salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh KLHK dalam mengurangi dampak terhadap kerusakan terumbu karang.

Pemasangan mooring buoy merupakan program Nasional 1000 mooring buoy yang di support oleh laskar terumbu.

Pitrodive sebagai salah satu organisasi selam di Banten juga turut berkontribusi pada kegiatan ini dan berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kegiatan penyelaman aksi konservasi dalam bentuk peralatan selam, peralatan pendukung, maupun material lainnya.

Berdasarkan laporan BDC, bahwa selain sampah kerusakan terumbu karang juga diakibatkan penggunaan jangkar yang tidak ramah lingkungan sangat tinggi di Pulau Sangiang.

Pada aksi upacara yang diikuti 25 diver tersebut, Danlanal Banten bertugas selaku Inspektur Upacara, Danpomal Banten selaku Komandan Upacara, Fitrian Dwi Cahyo dan Dimas Rendragraha dari KKP sebagai pengibar Sang Saka Merah-Putih.

“Pada diving pertama kita kibarkan bendera merah putih di dalam laut, kemudian dilanjutkan diving kedua dengan aksi Underwater Clean-up dimana kami mepakukan diving sambil pungut sampah yang ditemukan di dasar laut,” jelas Egi Pamungkas salah satu anggota Samsara Eco Diver.

Adapun sampah dasar laut yang berhasil dikumpulkan sebanyak 11,5 kilogram kemudian dibawa ke darat untuk dimasukkan ke dalam unit pengolahan sampah. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2513964″]

Honda