Nugget Pisang, Makanan “Kekinian” di Buffer Zone KEK Tanjung Lesung

PANDEGLANG – Memanfaatkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang sebagai salah satu prioritas pariwisata nasional masyarakat dituntut untuk dapat berkreativitas mengembangkan potensi yang ada agar tidak tertinggal dan terus berkembang.

Pelbagai kerajinan tangan hingga kuliner terus ditonjolkan masyarakat agar dapat menciptakan peluang bisnis.

Desty Puspita, seorang ibu rumah tangga di Kampung Cisarua, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang ini menyadari akan prospektifnya usaha makanan dan mencoba menciptakan kreasi kuliner yang menggunakan bahan dasar pisang.

Pisang memang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, dan meninggalkan kesan tersendiri, bisa juga diolah menjadi makanan ringan.

Salah satunya seperti nugget pisang olahan Desty, yang ditemui Fakta Banten, Minggu (22/4/2018).

Desty menamakan kuliner ini nugget pisang, lantaran pisang dibalur dengan tepung roti atau tepung panir. Walaupun tepung panir tidak memiliki rasa, tetapi dari tepung panir akan membuat pisang terasa sangat crispy saat digoreng.

“Dulu kita mengenal nugget hanya sebatas nugget berbahan daging atau olahan kedelai seperti nugget tempe. Sekarang saya coba membuat pisang nugget agar tampil kekinian dan gak membosankan,” jelasnya.

Lebih lanjut Desty menjelaskan, sebelum digoreng, pisang yang sudah dibaluri tepung terigu cair dan tepung panir dimasukan terlebih dahulu kedalam lemari Es, agar tepung panir menyerap dan tidak berpisah pada saat dimasukan ke penggorengan.

“Untuk menambah rasa dari pisang nugget. Maka pisang yang sudah digoreng diberikan aneka topping yang menarik dan manis, seperti cokelat, keju, dan green tea,” ucapnya.

Dengan harga yang terjangkau pisang yang di kombinasikan dengan topping ini, ia jual dengan harga Rp. 10.000/satu box.

“Makanan ini sangat pas dinikmati saat santai dipagi atau malam hari, dengan ditemani secangkir kopi,” tegasnya. (*/Dave)

Honda