Pelaku Pencabulan Coba Bunuh Diri Saat Hendak Dibawa ke Polres Serang, Begini Kronologisnya
SERANG – Malu lantaran aksi bejadnya mencabuli anak tiri diketahui oleh masyarakat, seorang pria paruh baya MN (60) asal Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, nekat menghujamkan sebilah pisau ke perutnya sendiri di dalam mobil polisi saat hendak dibawa ke Polres Serang.
Saat dikonfirmasi Kapolres Serang, AKBP Yudha Satria membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, hal itu terjadi pada hari Jumat (4/3/2022), MN sempat menjadi sasaran amukan warga setelah diketahui mencabuli anak tirinya yang masih berusia 15 tahun.
Satu tahun lamanya, MN melampiaskan hasrat bejadnya kepada anak tirinya. Hingga dirinya pun menyesal sehingga sempat bercerita kepada tetangga dan guru. Namun justru hal itu turut didengar oleh warga lainnya yang kemudian berbondong-bondong mendatangi kediaman MN.
“Iya, jadi MN ini cerita ke tetang sama gurunya kalau sudah mencabuli anak tirinya sejak tahun 2021 saat si ibu korban tidak di rumah. Tapi ternyata hal itu sampe ke telinga warga lain, yang akhirnya marah dan mencari si MN ini ke rumahnya,” ungkap Yudha, Minggu (6/4/2022).
Beruntung, aksi main hakim sendiri warga bisa diredam oleh Kepala Desa setempat. Dan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kepala Desa itu pun langsung menghubungi pihak kepolisian.
Mendapati adanya laporan, sejumlah personel dari Polsek Petir pun mendatangi lokasi dan langsung membawa MN ke dalam mobil polisi untuk dibawa ke Mapolres Serang.
“Saat itu warga sudah emosi, tapi berhasil diredam sama Pak Kades. Karena khawatir warga kembali emosi, Pak Kades pun nelpon anggota kita yang di Polsek Petir,” ujar Yudha.
“Anggota datang ke lokasi, di situ sudah banyak orang. Dan MN pun diamankan untuk dibawa ke Polres (Serang),” imbuhnya.
Namun saat dalam perjalanan menuju Mapolres Serang, tanpa diduga MN nekat bunuh diri dengan menghujamkan pisau ke bagian perutnya sendiri.
Sontak hal itu pun membuat kaget para petugas yang ada di dalam mobil, kemudian bergegas bertindak dengan merebut pisau dari tangan MN.
“Pelaku sempat bunuh diri saat diamankan dalam mobil. Ternyata dia bawa pisau, personel tidak mengetahui ada dimana pisau itu. Diduga dia frustasi karena malu perbuatannya diketahui banyak dan harus mempertanggungjawabkan juga dihadapan hukum,” kata Yudha.
MN yang mengalami luka cukup parah pun tidak jadi dibawa ke Polres Serang lantaran harus mendapat perawatan. Sehingga ia terpaksa harus dilarikan ke RS Drajad Prawiranegara Serang untuk mendapat pertolongan medis.
“Kasusnya sudah dilaporkan oleh istrinya yang merupakan ibu kandung korban kemarin (Sabtu). Kini dalam penyidikan petugas PPA Reskrik Polres Serang. Tapi pelaku masih dirawat, nanti setelah dinyatakan sehat oleh dokter langsung diperiksa penyidik,” tandasnya. (*/Red)