Pintu Air 10 Hanya Bocor, Begini Penjelasannya
TANGERANG – Bendung Pintu Air 10 di Tangerang, dipastikan tidak jebol, dan hanya mengalami kebocoran yang masih dalam taraf wajar. Dalam kondisi tersebut, dipastikan pasokan air untuk masyarakat sekitar masih aman dan terkendali.
Hal itu dijelaskan Koordinator Petugas Operasional Bendungan (POB) Pintu Air 10, Hari Doyo Sugianto. Ia mengungkapkan yang terjadi pada bendungan hanyalah kebocoran di sela-sela pintu dan tidak mengakibatkan penurunan air yang signifikan.
“Jadi sil karetnya itu yang bocor sehingga airnya itu rembes dari karet-karet pintu itu. Sekarang juga masih bocor tapi air yang turun itu cuma sedikit. Karena memang kebocoran seperti itu adalah hal yang biasa,”ujarnya.
Hari mengatakan, tidak ada kerusakan pada bendungan, dan hingga saat ini masih dalam kondisi baik dan normal seperti biasa.
“Kalau jebol, pintunya itu rusak atau patah gitu, dan pastinya di hulu/depan bendung TMA 10,70m akan mengalami kekeringan tidak menutup kemungkinan di belakang bendung / hilir akan mengalami banjir tapi faktanya di hulu masih ada air dan di hilir mengalami penyurutan dengan level TMA 5,5m Tapi ini kan engga, yang terjadi kan hanya kebocoran biasa,” ujarnya.
Hari juga menjelaskan terkait turunnya air yang terjadi pada beberapa waktu lalu lantaran suplai air dari hulu tidak sampai 1 meter.
“Jadi airnya menurun itu bukan karena kebocoran, tapi memang suplai dari hulunya itu memang sedikit dan apalagi sekarang ini lagi musim kemarau, ditambah fenomena El Nino yang terjadi di beberapa wilayah,”jelasnya.
Pihaknya mengaku telah memperbaiki sil karet yang rusak dan hal itu menjadi perawatan rutin. Dan juga pihaknya telah memasang stopblok untuk menahan bendungan agar debit air tidak mengalami penurunan.
“Tapi meskipun sudah memasang stopblock, kebocoran itu pasti ada, soalnya itu kan terbuat dari besi. Jadi yang namanya air pasti masuk ke sela-sela besi itu,” katanya.
Berdasakan pantauannya, ada air yang turun dari sela sela pintu bendungan, namun hal itu tidak mempengaruhi terhadap debit air yang ada. (*/Faqih)