SERANG – beberapa hari pasca hari raya Idul Fitri 1445 H, sejumlah komoditas mengalamani kenaikan di Provinsi Banten. Di antaranya bawang merah dan tomat.
Harga bawang merah dan tomat naik hingga tembus Rp80 ribu perkilogram di sejumlah daerah di Provinsi Banten.
Kenaikan harga komoditas tersebut disebabkan banyak faktor, salah satunya diakibatkan tingginya permintaan jelang lebaran 2024.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengungkapkan, momentum Lebaran membuat harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan termasuk bawang merah dan tomat. Apalagi kata dia, antara kebutuhan dan produksi di Banten berbanding jauh.
Agus menyebut, kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap bawang merah perbulannya sebanyak 1.960 ton, dengan total 23.524 ton pertahunnya. Sedangkan produksi pertahunnya hanya 1.482,27 ton atau minus 22.042 ton.
“Provinsi Banten pada periode bulan Januari sampai Maret 2024 ini hanya bisa produksi bawang merah sebanyak 701,78 ton. Produksi terbesar ada di Kabupaten Serang 580,56 ton selebihnya produksi di Pandeglang 29,5 ton, Kota Tangerang Selatan 5,2 ton, Kota Serang 69 ton, dan Kota Cilegon 17,52 ton,” ujarnya, Rabu (17/4/2024).
Belum lagi lanjitnya, kondisi iklim dengan curah hujan yang masih tinggi mengakibatkan pertanaman bawang merah tidak optimal. Hasilnya, produktivitasnya mengalami penurunan hingga 30 persen dari biasanya.
“Kondisi ini juga terjadi di daerah sentra produksi bawang merah di Jawa Timur,” sebutnya.
Ia mengatakan, guna menutupi kebutuhan konsumsi pihaknya masih bekerjasama untuk mendistribusikan komoditas tersebut dari daerah penghasil bawang merah seperti Jawa Tengah.
Meski demikian, kondisi distribusi juga terhambat karena adanya pembatasan kendaraan untuk arus mudik lebaran.
Selanjutnya, untuk komoditas tomat, produksi tomat di Banten hanya mencapai 36,37 ton periode Januari l-Maret. Kondisi tersebut juga memaksa untuk mendatangkannya dari luar Banten. (*/Faqih)
