SERANG – Setelah pengumuman Kabinet Merah Putih oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Minggu malam (20/10/2024), diketahui ada dua orang tokoh dari Provinsi Banten yang mengisi jabatan menteri.
Kedua tokoh tersebut yakni Yandri Susanto dan Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Presiden Prabowo menunjuk Yandri Susanto menjadi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, sedangkan Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara sebagai Menteri Transmigrasi.
“Dua puluh sembilan, Yandri Susanto MPd, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Tiga puluh, M. Iftitah S. Suryanegara SH MA, Menteri Transmigrasi,” ucap Prabowo di Istana Negara yang saat itu juga didampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Posisi yang diisi Yandri dan Iftitah tersebut sebelumnya merupakan satu kementrian yang dijabat Abdul Halim Iskandar selaku Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di era Kabinet Indonesia Maju Presiden Ke-7 RI Joko Widodo pada 2019-2024.
Kini kementerian tersebut dipecah di era Kabinet Merah Putih Prabowo. Yandri dan Iftitah nantinya akan berbagi tugas dalam pembangunan wilayah-wilayah perdesaan.
Dalam tugasnya nanti, Yandri akan dibantu oleh Ahmad Riza Patria, sebagai Wakil Menteri Desa dan PDT.
Sedangkan Iftitah akan dibantu oleh Viva Yoga Mauladi, yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo menjadi Wakil Menteri Transmigrasi.
Berikut ini profil lengkap Yandri Susanto dan Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara.
Yandri Susanto
Yandri Susanto merupakan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), yang berpengalaman sebagai anggota DPR RI.
Yandri pernah menjabat Ketua Komisi VIII DPR RI 2019-2022, sebelum naik jabatan menjadi Wakil Ketua MPR RI 2022-2024.
Yandri Susanto lahir pada 7 November 1974, di Palak Siring, Bengkulu. Namun dia menikah dengan seorang perempuan, anak dari tokoh ulama asal Ciomas, Kabupaten Serang, Banten.
Pada Pilkada 2024 ini, istri Yandri yakni Ratu Rachmatu Zakiyah maju sebagai calon Bupati Kabupaten Serang berpasangan dengan Najib Hamas dari PKS, sebagai calon wakil bupatinya.
Yandri merupakan lulusan Fakultas Peternakan Universitas Bengkulu tahun 1998.
Selain sebagai politisi, Yandri juga pernah menjabat sebagai Manajer Direktur PT Solusi Plus (2004-2012) dan Direktur Utama PT Suplai Plus (2010-2012), dilansir Kompas.com.
Karier politik Yandri bermula pada 2004, ketika ia aktif di Barisan Muda (BM) PAN.
Jabatan pertamanya adalah Wakil Sekretaris Jenderal DPP BM PAN.
Dua tahun setelahnya, ia naik menjadi Sekjen DPP BM PAN dan jabatan tersebut diembannya hingga 2011.
Tetapi, pada 2009, Yandri dipercaya menjadi Staf Ahli Menteri Kehutanan di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan.
Setelahnya, Yandri menjadi Ketua Umum BM PAN periode 2010-2015.
Ia tercatat menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode, yaitu 2012-2014, 2014-2019, dan 2019-2024.
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Yandri kembali maju sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Banten II yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Namun, Yandri gagal lolos ke Senayan.
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara merupakan pria kelahiran Kabupaten Pandeglang, Banten, 10 Maret 1977.
Iftitah memiliki latar belakang veteran Tentara Angkatan Darat lulusan Akademi Militer tahun 1999, sebelum akhirnya memutuskan pensiun dini dan terjun ke dunia politik bergabung dengan Partai Demokrat.
Iftitah kini berprofesi sebagai seorang pengusaha, investor, dan konsultan.
Dalam karir militernya, Iftitah merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1999 dan peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa dari Presiden Republik Indonesia.
Iftitah Suryanagara juga dikenal sebagai pakar dalam bidang Kavaleri.
Dia mengawali karier militernya sebagai Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad hingga menjadi Perwira Seksi Operasi.
Lalu, ia dipindahkan ke Aceh untuk membentuk satuan baru, Yonkav 11/Kodam Iskandar Muda.
Selama menjadi Prajurit TNI, Iftitah Suryanagara banyak bertugas di medan tempur.
Di antaranya Operasi Rencong pada 2003 dan Operasi Pemulihan Keamanan 2004.
Setelah bencana tsunami melanda Aceh, tugasnya beralih menjadi operasi bantuan kemanusiaan.
Pada 2006, Iftitah Suryanagara terpilih sebagai penjaga perdamaian di Lebanon, melalui Kontingen Garuda-XXIII A/UNIFIL.
Ia kemudian terpilih menjadi perwakilan UNIFIL sebagai pembawa bendera PBB di Hari Nasional Italia 2007 di Roma, Italia, bersama perwira dari India dan Polandia.
Sepulangnya dari Lebanon, Iftitah Suryanagara ikut membidani Pusat Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor.
Iftitah juga berhasil menjadi instruktur internasional TNI pertama di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian.
Dia melatih 35 perwira dari 11 negara bersama instruktur dari Jerman dan Australia di New Castle.
Selain aktif sebagai perwira di lapangan, Iftitah juga menekuni hobi menulis. Ia telah menerbitkan sejumlah tulisan dan jurnal.
Bahkan mendapat penghargaan sebagai penulis terbaik di tingkat Kostrad, TNI AD, dan TNI.
Namun, setelah 20 tahun berkarier di militer, Iftitah Suryanagara memutuskan untuk pensiun dini.
Pasca-pensiun, Iftitah Suryanagara mengakuisisi beberapa perusahaan investasi dan konsultan, yang ia gagas bersama para mintra bisnisnya.
Saat ini, ia mengembangkan berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi, energi dan usaha lainnya.
Riwayat Pendidikan:
1. Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor (TPB-IPB) Jurusan Teknologi Pangan (1995-1996)
2. Akademi Militer (1999)
3. Sekolah Dasar Kecabangan Kavaleri (2000)
4. Kursus Combat Intelijen (2000)
5. Kursus Perwira Pelatih Multi Corps (2001)
6. Kursus Perwira Staf (2003)
7. Sekolah Lanjutan Perwira Multi Corps di India (2009)
8. S-1 Pertahanan dari Indore University, India (2011)
9. US Army Command General and Staff College (Seskoad) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat (2015)
10. S-2 Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Kansas, AS (2016)
11. S-3 Kandidat Doktor bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran, Bandung (2021)
Perjalanan Karier
1. Komandan Peleton 2 Kompi Tank 81 Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad (2000-2001)
2. Komandan Peleton 1 Kompi Tank 81 Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad (2001-2003)
3. Perwira Seksi Operasi Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI (2003)
4. Perwira Seksi 2/Operasi Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad (2003-2004)
5. Perwira Seksi 2/Operasi Yonkav 11/MSC Kodam Iskandar Muda (2004-2005)
6. Perwira Seksi 2/Operasi Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad (2005-2006)
7. Wakil Komandan Kompi B Yon Mekanis Konga XXIII/A UNIFIL Lebanon (2006-2007)
8. Komandan Kompi Tank 83 Yonkav 8/NSW Divisi Infanteri 2 Kostrad (2006-2007)
9. Komandan Kompi Tank 13 Yonkav 1/BCC Divisi Infanteri 1 Kostrad (2007)
10. Komandan Kompi Kavaleri Pengintai 1/BS Divisi Infanteri 1 Kostrad (2007-2008)
11. Kepala Seksi Personel Sespri Kasum TNI (2008-2009)
12. Kepala Seksi Siap Operasi Direktorat Perencanaan Operasi PMPP TNI (2009-2011)
13. Kepala Sekretariat Panglima TNI (2011)
14. Pembantu Asisten Sespri Presiden RI (2011-2015)
15. Komandan Batalyon Kavaleri 4/KC Kodam III Siliwangi (2016-2017)
16. Dosen Tetap Universitas Pertahanan (2017-2019). (*/Red)