Banjarsari dan Lebak Gedong, 2 Wilayah Terdampak Bencana di Kabupaten Lebak
LEBAK – Bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang disertai angin kencang terjadi di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Lebak, pada Senin (22/1/2018) kemarin, mengakibatkan puluhan rumah dan dua Pondok Pesantren Salafi terendam banjir di Kecamatan Banjarsari.
Ada lagi satu rumah dan satu bangunan majlis taklim ambruk, dan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
Menurut informasi yang didapat faktabanten.co.id, bangunan rumah yang ambruk akibat angin kencang yakni rumah milik Ipah dan satu bangunan majlis taklim yang berada di Kecamatan Banjarsari.
Sementara itu bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Bojongsarung RT06/RW01, Kecamatan Lebak Gedong, mengakibatkan tiga bangunan rumah milik warga mengalami kerusakan.
Bangunan rumah yang rusak akibat longsor tersebut yakni milik Anah (50) Sarma (26) dan Kamin (33) warga setempat.
Aan Wiguna, Ketua Relawan Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, kepada faktabanten.co.id mengatakan, berdasarkan laporan dari relawan Tagana di lokasi kejadian, hujan deras menyebabkan air sungai meluap dan angin kencang di wilayah Kecamatan Banjarsari.
“Kita sudah lakukan asassement atau pendataan terkait bangunan rumah dan bangunan majlis taklim yang ambruk, serta tiga rumah warga yang rusak akibat longsor di Kecamatan Lebak Gedong untuk diajukan pemberian bantuannya ke Kemensos RI. Kami sudah laporkan juga ke Dinas Sosial dan BPBD Lebak kemarin,” ujar Aan Wiguna, Selasa (23/1/2018).
Di tempat terpisah, Abdul Rochim, Camat Banjarsari, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya mengatakan, saat ini kondisi cuaca di wilayah Kecamatan Banjarsari cukup cerah, kondisi genangan air yang diakibat banjir kemarin yang disebabkan oleh luapan air dari beberapa sungai saat ini sudah mulai surut.
“Banjir sekarang tidak separah seperti dua tahun sebelumnya. Alhamdulillah hari ini cuaca cerah, kang. Air sudah surut dan aktivitas warga mulai berangsur normal, bantuan kedaruratan dari BPBD sudah kami salurkan terutama kepada korban rumah ambruk dan Ponpes Al – Ihsan yang terendam banjir,” ujar Abdul Rochim kepada faktabanten.co.id.
Disinggung soal pelayanan kesehatan pasca banjir, Abdul Rochim mengaku pihaknya sudah meminta pihak Puskesmas Banjarsari untuk tetap siaga dengan menurunkan petugas pelayanan kesehatan atau tim medis untuk tetap disiagakan di lokasi bencana banjir.
“Ada petugas medis dari Puskemas untuk tetap siaga memberikan pelayanan pengobatan, bila ada warga korban banjir yang terserang penyakit seperti gatal-gatal, diare dan penyakit lainnya,” imbuh Abdul Rochim. (*/Sandi)