Pelatihan Advokasi, Mahasiswa Banten Diajak ‘Keluar Kelas’ untuk Cegah Eksploitasi Alam

BI Banten Belanja Nataru

SERANG – Mahasiswa Pinggiran (Maping) Banten menggelar Pelatihan Advokasi Mahasiswa se-Provinsi Banten di PCNU Kabupaten Serang. Acara yang digelar pada 15 hingga 16 April 2017 kemarin nampak antusias diikuti oleh puluhan mahasiswa dari Kota/Kabupaten di Provinsi Banten.

Ketua Pelakasana, Trio Handoko mengatakan, bahwa perlu adanya kesadaran sosial yang kembali ditumbuhkan oleh mahasiswa melalui acara tersebut, sebab dirinya beranggapan kondisi mahasiswa saat ini belum begitu peka terhadap konflik agraria di daerahnya masing-masing.

“Sampai hari ini perkawinan jahat antara pengusaha dan penguasa banyak melahirkan eksploitasi alam secara besar-besaran, misalnya PT Freeport yang mengebor minyak, tambang, nikel, emas dan seluruh sumber daya alam yang ada di tanah Papua. Maka perlu kita bangun kesadaran sedini mungkin,” kata Trio, Minggu (16/4/2017) kemarin.

Pijat Refleksi

Sementara itu, Ketua Maping Banten, Hendra Wibowo menyebut praktek eksploitasi alam yang dilakukan korporasi dan pemilik modal membuat mahasiswa harus segera beranjak dari tempatnya menimba ilmu yaitu kampus, dan keluar melakukan perlawanan.

“Produktivitas masyarakat yang selama ini mempertahankan hidup dengan cara mengelola alam, terpaksa harus dirampas dengan cara kekerasan dan itu terjadi di Banten. Ini juga membuat kita harus kembali keluar kelas,” tukasnya.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini juga dihadiri oleh sejumlah organisasi Non Government Organisation (NGO) seperti Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Pusat dan Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Eknas Walhi) sebagai pemateri. (*)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien