CILEGON – Setelah menggelar pertemuan dan konferensi pers di Hotel The Royale Krakatau, pengurus Kadin Kota Cilegon dan beberapa asosiasi pengusaha menggeruduk Kantor Kadin Kota Cilegon, Selasa (12/11/2019) siang.
Aksi spontan para pengusaha ini cukup mengagetkan orang-orang yang sedang berada di dalam kantor Kadin Cilegon. Pasalnya, para pengusaha yang datang ini juga berteriak-teriak meminta semua orang yang di dalam kantor keluar untuk mengosongkan kantor tersebut.
Aksi para pengusaha dari kubu yang selama ini menentang Sahruji, akhirnya dihadang dan ditengahi oleh aparat kepolisian yang datang berjumlah puluhan untuk mencegah adanya konflik horizontal di Kantor Kadin Cilegon.
Menurut salah satu pengurus Kadin Cilegon yang datang ke lokasi, Jaenal Arifin, bahwa maksud kedatangannya bersama para anggota Kadin Cilegon untuk upaya mengosongkan kantor, mengingat sudah habisnya jabatan Ketua Kadin Cilegon periode 2016-2019 sejak tanggal 31 Oktober 2019 lalu.
“Karena Ketua Kadin Cilegon Sahruji sudah demisioner, ya kita ingin kantor dikosongkan. Karena Kadin Banten belum juga menunjuk Plt Kedua Kadin,” kata Jaenal saat berdialog dengan aparat.
Jaenal juga mengungkapkan kekhawatirannya, apabila Sahruji masih menjabat Ketua Kadin Cilegon, maka potensi kecurangan dan kinerja yang tidak objektif akan besar terjadi di tubuh panitia Mukota, terutama dalam hal memverifikasi peserta melalui Legalisasi Kartu Tanda Anggota (KTA) Kadin, mengingat Sahruji akan mencalonkan kembali sebagai Ketua Kadin dalam Mukota.
“Kenapa Kadin Banten tidak kunjung menunjuk Plt Kadin Cilegon? Kalau KTA yang tanda tangan petahana kami menduga ada ketidak beresan. Maka tujuan kami ke Kantor Kadin agar dikosongkan,” tegasnya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Forum Silaturahmi Pengusaha Cilegon (FSCP), Achyadi Sanusi, yang menjelaskan maksud kedatangannya di Kantor Kadin Cilegon, pihaknya ingin menemui Agus R Wisas selaku ketua panitia Mukota Kadin Cilegon.
“Kita ingin komunikasi sama Agus Wisas, karena temen-temen pengusaha dan pengurus juga ini ingin tahu kejelasannya, makanya ya ramai begini,” ujarnya.
Meski sempat masuk kantor dan berdialog, namun para pengusaha yang datang awalnya ingin mengosongkan kantor akhirnya mengurungkan niatnya tersebut atas arahan dari pihak kepolisian.
Namun Jaenal Arifin dan sejumlah pengusaha lainnya mengancam akan kembali datang dan memaksa untuk mengosongkan kantor Kadin Cilegon.
“Kami tunggu itikad baik Kadin Banten untuk menunjuk caretaker atau Plt Ketua Kadin Cilegon dalam beberapa hari kedepan. Kalau tidak jelas juga, saya dan para pengurus akan menduduki kantor ini,” tegas Jaenal.
Jajaran aparat kepolisian yang datang ke lokasi yang dipimpin oleh Kabagops Polres Cilegon, Kompol Moch Sujatna mengatakan, keramaian di Kantor Kadin Cilegon hanya upaya silaturahmi saja.
Meski sempat terasa suasana ketegangan dengan kehadiran puluhan orang yang meminta kantor Kadin Cilegon dikosongkan, namun aparat Polres Cilegon berhasil kembali membuat suasana kondusif.
“Silaturahmi saja, gak ada apa-apa,” ucapnya, singkat.
Sementara itu, pihak kepanitiaan Mukota Kadin Cilegon hingga kini belum bisa dikonfirmasi karena saat digeruduk sedang tidak berada di kantor. (*/Ilung)