Khatam Qur’an Ke-3 Dalam Tradisi Mikran, Pemuda Terate Udik Gelar Bacakan

BI Banten Belanja Nataru

CILEGON – Setelah mengkhatamkan Al-Qur’an ke tiga kalinya dalam tradisi Mikran (Tadarus) di malam 23 Ramadhan, Minggu dinihari (17/6/2017), puluhan pemuda di Masjid Jami’ Al-Mahmudi Link Terate Udik Rt 03/02, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang menggelar bacakan (makan bersama) sebagai ungkapan rasa syukur.

Bacakan ini diikuti oleh lebih dari dua puluhan pemuda yang aktif mengikuti Mikran selama Ramadhan di halaman Masjid tersebut.

Dalam pantauan wartawan Fakta Banten, sekitar pukul 02.00 WIB, mereka tampak duduk melingkari makanan dalam satu wadah layaknya tradisi makan santri di Pesantren Salafi. Secara bersama-sama mereka menikmati santap sahur dengan lauk Ikan Lele yang dibeli secara patungan diantara mereka.

“Ini lagi bacakan kang, abis khataman Qur’an. Khatam yang ke- 3 kali, inimah inisiatif kita yang aktif Mikran di (Masjid) ini aja, ya sebagai ungkapan syukur dan rasa kebersamaan kita beli Nasi sama Ikan Lele juga patungan kang. Ya kurangnya saya tombokin, saya senang dengan semangat anak-anak menjaga tradisi Mikran ini,” kata Davi, tokoh pemuda setempat kepada Fakta Banten.

Pijat Refleksi

Rohi, Ketua Risma Al-Mahmudi yang setelah bacakan tampak terburu-buru pulang karena ada suatu keperluan tidak sempat diwawancarai, namun saat ditanyakan apakah setelah khataman ini Mikran di Masjid masih dilanjut, diantara mereka menjawab.

“Lanjut. Kita terus Mikran sampe malam terakhir puasa,” singkat Rohi.

Tradisi Mikran di perkampungan tua di Kota Cilegon ini memang masih dijaga dan dilestarikan, dimana para tokohnya terus ‘ngemong’ (membimbing) dan menyemangati para remaja dan pemudanya sebagai upaya regenerasi.

Seperti di Link Terate Udik, dimana tokoh pemudanya terus bersemangat menjaga tradisi, atau juga di Lingkungan Palas bagi pemuda yang aktif Mikran di Masjid, diakhir Ramadhan nanti biasanya ada yang memberi hadiah berupa sarung.

Semoga tradisi Mikran ini di Kota Cilegon masih terus bisa dipertahankan dan dijaga kelestariannya. Karena selain menghidupkan suasana bulan Ramadhan di malam hari, bacaan Al Qur’an yang diperdengarkan dengan pengeras suara (Speaker Toa) di Masjid ini bisa mendatangkan pahala bagi yang mendengar dan menghayatinya. (*)

 

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien