CILEGON – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat resmi dilaksanakan pemerintah mulai 3-20 Juli 2021. Para Pedagang merasa resah lantaran harus tutup warung lebih awal.
Salah satunya dirasakan oleh pedagang minuman es di Bunderan Perumnas Cibeber Hatmadi (56), pemilik warung Thai Tea ini mengaku tetap akan mematuhi protokol kesehatan (prokes) di tengah PPKM Darurat.
“Terkait PPKM Darurat, kita sih ikuti protokol kesehatan aja,” ujarnya kepada Fakta Banten, Minggu (4/7/21).
Ia juga mengatakan dalam aturan PPKM darurat, pemilik warung tidak mewajibkan untuk makan di tempat alias take away, dan tidak boleh menggelar banyak tempat duduk, dikarenakan menghindari kerumunan. Ditambah lagi, warung harus tutup pada pukul 20.00 WIB.
Hatmadi merasa tidak nyaman, sebab warung Thai Tea miliknya itu baru mulai buka pada pukul 10.00 WIB pagi.
“Saya buka warung dari jam 10 pagi terpaksa tutup jam 7 malem karena udah peraturannya gitu, pendapatan gak sesuai seperti hari-hari biasa, biasanya dapet sampai 600rb, 2 hari ini kisaran 90rb, 100rb juga ga nyampe, anjlok lah pokoknya,” ungkap dia.
Ia mengaku pembelinya hanya orang yang lewat aja, biasanya ramai ketika malam hari, di jam 8 malem ke atas, karena banyak aktivitas nongkrong.
Pedagang lainnya, David (50) seorang pedagang Mpek mpek turut mengeluhkan pendapatan menurun sejak pemberlakuan pembatasan mobilitas di Bunduran Perumnas Cibener. Dia berharap pembatasan ini tak berlangsung lama.
“Omset turun pasti. Karena biasanya sampai malam masih ada yang beli. Kalau biasanya bisa dapat 500 ribu sekarang sampai sore gini belum dapet sama sekali, biasanya sore sampe malem pada nongkrong,” kata David.
Ia bersyukur warungnya tidak sampai ditutup, tapi ia juga mengharapkan diberikan peluang usaha dengan ditambahkan jam untuk berdagang.
“Sepi. Jangan lama-lama. Saya ga ditutup aja udah susah, kalau ditutup apalagi. Mau gimana juga bingung tiap hari jualan di sini sampai malam, saya berharap lesehan untuk makan tetap ada, jamnya maksimal jam 9 malem kalo bisa, karena lesehan dan jam malam adalah kekuatan bagi pedagang disini,” pungkasnya.(*/Ihsan)