JAKARTA – KPK dikabarkan menangkap Kepala Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Wahid Husen. Penangkapan dilakukan pada Sabtu (21/7/2018) sekitar pukul 00.00 WIB.
“Ya, benar,” ucap Menkumham Yasonna Laoly, seperti dikutip kumparan, Sabtu (21/7/2018).
Wahid ditangkap di kediamannya. Ia diduga menerima suap dari sejumlah napi korupsi. Selain Wahid, KPK juga menangkap driver Kalapas, Hendri JFU, dan dikabarkan dua orang napi korupsi Fahmi dan Andre.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga membenarkan hal tersebut.
“Benar ada giat KPK di LP Sukamiskin. KPK mengamankan Kalapas. Sejauh ini baru itu yang dikonfirmasi. Ekspose nanti sore jam 19.00 WIB,” tuturnya.
“Kalau di LP apalagi kalau bukan pemberian kemudahan kepada narapidana untuk keluar sel. Entah untuk izin berobat atau untuk urusan yang lain,” tuturnya.
Namun Alex mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut soal OTT tersebut. Termasuk dugaan adanya napi korupsi yang turut diamankan.
Ia juga mengaku belum mengetahui soal penyegelan terhadap beberapa ruang tahanan napi korupsi.
“Saya belum tahu. Umumnya OTT ditindaklanjuti dengan penyegelan tempat-tempat yang diduga terkait perkara,” ujar dia
Diketahui, Wahid Husen diangkat menjadi Kapalas Sukamiskin pada 14 Maret 2018 lalu. Sebelumnya Wahid memegang jabatan yang sama di Lapas 1 Madiun, Jawa timur.
Wahid diangkat menjadi Kalapas Sukamiskin untuk menggantikan kalapas sebelumnya, Dedi Handoko.
Lapas Sukamiskin merupakan kompleks bui yang berada di Bandung, Jawa Barat. Lapas ini merupakan tempat di mana para koruptor kelas kakap ditahan. Sebagai Lapas Kelas I, faktor keamanan di lapas ini juga sangat ketat.
Lapas Sukamiskin kini merupakan lapas khusus untuk napi tahanan kasus korupsi. Beberapa nama koruptor kelas kakap masih menghuni lapas tersebut. Beberapa nama di antaranya, Akil Mochtar, Nazaruddin, Anas Urbaningrum, dan Setya Novanto.
Sementara Napi korupsi dari Banten yang mendekam di Sukamiskin, yakni Tubagus Chaery Wardana (Wawan), mantan Ketua Kadin Banten yang merupakan adik kandung Ratu Atut Chosiyah; Walikota Cilegon Non Aktif, Tubagus Iman Ariyadi; dan Eks Dirut PT KIEC Tubagus Dony Sugihmukti. (*/Kumparan)