Krakatau Internasional Port Ingin Maksimalkan Potensi Jalur Selat Sunda
CILEGON – Dalam menangkap peluang selat sunda sebagai jalur perdagangan dunia yang setiap tahunnya dilewati 53.000 kapal, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) melakukan rebranding menjadi Krakatau International Port (KIP) dengan konsep pelabuhan smart port dan green port.
Dimana, saat ini kapal yang dapat dilayani KIP baru sebanyak 800 kapal per tahun, dengan rebranding maka dalam 5 tahun ke depan KIP ditargetkan dapat melayani 5.000 kapal per tahun.
CEO KIP M Akbar Djohan menyampaikan, bahwa target 5.000 kapal per tahun yang akan dilayani perusahaannya dalam 5 tahun ke depan, ini merupakan target yang realistis, sehingga ia yakin KIP akan mencapainya dengan baik.
“Hanya 10 persen dari jumlah kapal yang melewati selat sunda tiap tahunnya, oleh karenanya kami sangat optimis dengan ini,” ungkapnya, Selasa (10/08/2021).
Selain itu, berbagai upaya dilakukan KIP untuk mencapai target ini, diantaranya mengembangkan smart port dengan pengaplikasian Terminar Operating System (TOS) bermana KIPOS. Lalu, ada pengembangan bisnis bunkering, ship chandler, dan hal lainnya.
“Kami akan terus mengembangkan bisnis perusahaan, dengan mengambil bisnis yang selama ini belum dilirik, diantaranya bunkering untuk bbm kapal, ship chandler untuk logistik kru kapal, dan sebagainya, upaya ini adalah bagian dari komitmen kami sebagai pelabuhan internasional yang memiliki pelayanan yang lengkap dan berkualitas internasional,” lanjutnya.
Pengembangan ini tentu saja akan berdampak positif bagi perekonomian daerah dan Indonesia, karena dengan pengembangan melayani 5.000 kapal per tahun, kontribusi penerimaan negara akan jauh lebih baik.
“Kami proyeksikan dengan 5.000 kapal/tahun, pendapatan daerah dan negara kita akan meningkat secara eksponensial. Sehingga nanti di tahun 2026 diharapkan pembayaran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Krakatau International Port mencapai 800 miliar/tahun,” ujarnya.
Target pengembangan ini tentu tidak bisa dilakukan sendiri oleh Krakatau International Port, oleh karenanya KIP mengajak seluruh stakeholder untuk mendukung rencana ini melalui berbagai kerjasama.
“Kami kira kami tidak bisa lakukan ini sendiri, oleh karenanya kami butuh bantuan stakeholder, bahkan kemarin pun kami sudah menandatangani MoU dengan PTP yang sebelumnya kompetitor, karena kami yakin dengan kolaborasi seluruh pihak, semua rencana ini dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (*/A.Laksono).