Meski Cetak Untung, RUPS Setujui Krakatau Steel Tak Bagikan Deviden ke Pemegang Saham

 

JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil meraup keuntungan atas kinerja perseroan Tahun 2021 yakni sebesar USD62,13 juta atau setara Rp930 miliar. Jumlah ini naik 174% dibandingkan periode tahun 2020 yakni USD22,64 juta atau setara Rp339 miliar.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan, hasil baik kinerja perusahaan ini didukung oleh penjualan sebesar 59%. Tercatat penjualan Krakatau Steel pada tahun lalu mencapai USD2,16 miliar, sedangkan tahun 2020 tercatat di angka USD1,35 miliar.

“Dengan tren yang terus meningkat, ini menunjukkan kesuksesan Krakatau Steel dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi,” ujar Silmy percaya diri, usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021 di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Meski mencetak untung, namun Emiten BUMN berkode KRAS di bursa saham ini, memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2021 kepada para pemegang saham.

Hal ini juga jadi salah satu keputusan penting yang diambil dalam RUPS Tahun Buku 2021 kali ini.

Meski mencetak laba bersih, namun KRAS mencatat saldo laba negatif sehingga Perseroan belum dapat mengusulkan penggunaan laba bersih tahun buku 2021 untuk dividen.

“RUPST menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2021 sebesar USD 62,133 juta seluruhnya menjadi cadangan Perseroan,” tulis manajemen Krakatau Steel dalam laporannya.

Sekretaris Perusahaan PT Krakatau Steel, Pria Utama menjelaskan, kinerja produksi Perseroan juga meningkat 23% menjadi sebesar 1,96 juta ton di tahun 2021, dari yang sebelumnya sebesar 1,59 juta ton pada tahun 2020.

Pijat Refleksi

“Peningkatan produktivitas Krakatau Steel ini menyerap kebutuhan produk baja Hot Rolled Coil (HRC) di mana pangsa pasar HRC ini mengalami peningkatan menjadi sebesar 40% pada tahun 2021,” ujar Pria.

Dari sisi efisiensi di tahun 2021, Krakatau Steel berhasil menurunkan variable cost sebesar 7 persen dan menurunkan fixed cost sebesar 10 persen. Sedangkan untuk total aset, di tahun 2021 aset Krakatau Steel meningkat 8 persen dan total ekuitas juga meningkat 16 persen.

EBITDA Perseroan juga mencapai peningkatan positif di tahun 2021 sebesar USD126,57 juta atau meningkat 66% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 76,29 juta.

“Dalam RUPST Krakatau Steel Tahun Buku 2021 ini juga kami berharap proses penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) Seri B senilai Rp800 miliar dapat berjalan dengan lancar,” jelasnya lagi.

Diketahui juga, melalui RUPS Tahun Buku 2021 pada Jumat 8 Juli 2022 kemarin, Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar PT Krakatau Steel tetap mempertahankan kepercayaan kepada Silmy Karim untuk jabatan direktur utama.

Dalam RUPS kali ini, perubahan susunan manajemen Krakatau Steel hanya pada jabatan komisaris, yakni mengangkat Suhanto sebagai komisaris utama, dan mengganti Nana Rohana dengan Tjuk Agus Minahasa untuk jabatan Komisaris Independen.

Suhanto sebelumnya diketahui menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Sekjend Kemendag). Suhanto menggantikan posisi I Gusti Putu Suryawirawan, yang kini menjabat komisaris.

Berikut susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Krakatau Steel saat ini:

KOMISARIS
Komisaris Utama : Suhanto
Komisaris : Dadang Kurnia
Komisaris : Trisasongko Widianto
Komisaris : I Gusti Putu Suryawirawan
Komisaris Independen : David Pajung
Komisaris Independen : Tjuk Agus Minahasa

DIREKSI
Direktur Utama : Silmy Karim
Direktur Keuangan : Tardi
Direktur Komersial : Melati Sarnita
Direktur SDM : Rahmad Hidayat
Direktur Pengembangan Usaha : Purwono Widodo
Direktur Produksi : Djoko Muljono. (*/Red)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien