BTNUK Bentuk Brigade Dalkarhut

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

PANDEGLANG-Kebakaran hutan menjadi salah satu masalah di banyak daerah konservasi di Indonesia, tidak terkecuali di Taman Nasional Ujung Kulon. Meski terbilang menjadi daerah yang berpotensi kecil terjadi kebakaran hutan, hal tersebut masih menjadi momok, terutama di musim kemarau.

Mengantisipasi hal tersebut, Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) membentuk Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brig Dalkarhut).

Pembentukan Bigade dilanjutkan dengan kegiatan Pendidikan dan Pelatiahan (Diklat) mengenai pembekalan teknis dan SOP (standard oprational procedure) pelaksanaan pemadaman kebakaran. Kegiatan dilaksanakan pada Senin – Selasa /20-21 Agustus, di Hotel Pulau Umang, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, dibuka oleh Kepala Balai TN Ujung Kulon.

Sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan adalah Kepala Urusan (Kaur) Perlindungan Balai TN Ujung Kulon Untung Sunarko, menyebut, maksud dari pembentukan Brig Dalkarhut adalah untuk meningkatkan  pemahaman, penguatan kelembagaan, serta memupuk semangat bekerja dalam setiap menjalankan tugas sebagai pengamanan dan pelindungan  kawasan hutan TN Ujung Kulon.

KPU Cilegon Coblos

Kebakaran hutan dan lahan, kata Untung, selalu menjadi isu hangat baik di tingkat lokal maupun global yang terjadi pada setiap tahun terutama di musim kemarau dengan intensitas dan volume yang berbeda. Kebakaran hutan dan lahan selalu menyebabkan kerugian yang sangat besar, memusnahkan keanekaragaman hayati dan flasma nutfah serta mengancam keselamatan jiwa manusia.

Advert

“Asap dampak dari kebakaran juga dapat mengganggu kelancaran transfortasi, mengganggu kesehatan, bahkan mengganggu hubungan Indonesia dengan negara lain serta merusak citra Indonesia di dunia internasional terutama bidang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, semoga di TNUK jangan samapai terjadi hal ini,” papar Untung.

Untung Sunarko melanjutkan, PNS, PHL dan MMP merupakan potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh Balai TN Ujung Kulon sebagai potensi untuk membantu kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan, peredaran hasil hutan dan pengendalian kebakaran hutan di dalam kawasan. “Sehingga peningkatan pengetahuan, penguasaan skill dan pengembangan sikap proaktif bagi setiap petugas pengamanan hutan pada Balai TN Ujung Kulon sangat diperlukan,” papar untung, disampaikan dalam laporannya.

Kepala Balai TN Ujung Kulon Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut. M.P.menegaskan pembentukan Brig Dalkarhut Balai TN Ujung Kulon ini sangat penting dan harus memiliki fungsi bukan hanya untuk penanghulangan kebakaran hutan dan lahan tapi juga sebagai antisipasi dan deteksi dini bagi  kebakaran hutan dan lahan. “Penanganan kebakaran sangat penting pada tingatan darurat, artinya ketika kebakaran itu sudah terjadi api harus segera dipadamkan. Tapi tidak kalah penting melakukan upaya pencegahan kebakaran supaya jangan terjadi kebakaran,” tegas Kepala Balai.

Brig Dalkarhut, lanjut  dia, supaya tidak hanya menjalankan fungsi kuratif atau penanganan mengatasi kebakaran setelah kebakaran itu memang sudah terjadi, tapi juga harus berfungsi preventif dan preentif. “Preventif adalah pencegahan agar jangan samapai terjadi kebakaran, berarti kita harus melakukan patroli untuk  mendeteksi kemungkinan adanya titik api. Sedangkan preentif kita harus memberitahukan pada orang lain bahaya api akan menyebabkan kebakaran, kita mengajak orang lain untuk berhati-hati dengan menggunakan api. Artinya kita harus melakukan sosialisasi,” tegas Kepala Balai TNUK, disampaikan dalam sesi penyampaian materi Diklat.(*/red)

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien