Akibat Corona, TNUK Ditutup 14 Hari Terhitung Tanggal 18 Maret 2020

PANDEGLANG– Antisipasi dan kesiapsiagaan pencegahan penyebaran virus corona (covid-19), Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) untuk sementara ditutup selama 14 hari kedepan.

Hal itu diketahui dari surat edaran yang dikeluarkan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) dengan nomor : SE. 05/T. 12/TU/PE/03/2020 yang menyebutkan bahwa seluruh objek wisata alam TNUK terhitung tanggal 18 Maret pukul. 18.00 WIB ditutup sementara.

Humas BTNUK Andri membenarkan adanya penutupan sementara kawasan TNUK melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh pihaknya. Menurutnya, penutupan sementara kawasan TNUK untuk menindaklanjuti surat edaran Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan nomor SE. 1/MENLHK/SETJEN/SET. 1/3/2020 tentang pencegahan virus corona.

Poto udara dermaga pulau Peucang, Taman Nasional Ujung Kulon /dok

“Jadi surat edaran itu berdasarkan surat keputusan Menteri LHK, jadi per hari ini (18/3/2020) kita keluarkan surat edaran untuk menutup sementara Taman Nasional Ujung Kulon,” ucap Andri saat dihubungi faktabanten.co.id melalui sambungan telepon, Rabu (18/3/2020) sore.

Diakui Andri, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait surat edaran tersebut melalui media sosial Balai Taman Nasional Ujung Kulon agar bisa diketahui oleh masyarakat secara luas

“Nanti kita tembuskan juga ke sektor Pulau Peucang, Handeuleum dan Panaitan,” ujarnya.

Diterangkan Andri, pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk mengambil kebijakan lebih lanjut dengan memperhatikan perkembangan penyebaran virus corona kedepan.

“Sementara 14 hari, dan kita lihat juga perkembangan kedepan, kalau intruksi dari pusat untuk memperpanjang masa penutupan itu, ya kita akan perpanjang,” tukasnya.

Sementara itu, salah satu pemilik travel Ujung Kulon Adventure, Deden Andriana mengaku pasrah atas ditutupnya objek wisata alam TNUK selama 14 hari. Sehingga harus membatalkan sejumlah agenda kunjungan ke TNUK.

Waduh ripuh boss (berat bos -red) sebenernya. Tapi mau gimana lagi kalau kebijakannya sudah seperti itu. Padahal sudah banyak tamu (pengunjung) yang sudah daftar, tapi terpaksa harus di cancel,” keluhnya.

Ia berharap, wabah virus corona di Indonesia bisa segera tertangani dan tidak berdampak secara meluas, sehingga penutupan TNUK hanya berlangsung selama 14 hari serta tidak mendapat masa perpanjangan.

“Mudah-mudahan bisa segera reda, jadi gak diperpanjang ditutupnya. Karena kalau kelamaan, nasib anak istri gimana? Bingung juga ke kita selaku pelaku wisata daerah yang mencari nafkah dari situ,” tandasnya. (*/YS)

Honda