Beras Bantuan Covid-19 Tak Layak, Warga Minta Walikota Cilegon Tindak Tegas Pejabat Terkait
CILEGON – Setelah menuai keluhan warga yang menilai beras dalam paket sembako Bantuan Covid-19 dari Pemkot Cilegon tidak layak karena bau apek dan berjamur, kini salah satu tokoh pemuda di Cilegon menyesalkan hal tersebut.
“Dianggapnya ayam sepertinya, kalau emang habis kehujanan masa pas dikemas tidak dilihat kondisi beras untuk rakyat itu layak atau tidak? Udah gitu pejabatnya jawab enteng cuma suruh tuker, duh menyepelekan gitu,” ucap tokoh pemuda Link. Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Ahmad Sulasikin, Kamis (21/5/2020).
Bahkan Ketua LSM Gerakan Bina Rakyat (Gebrak) Zubaedi, mengecam bantuan dari APBD Kota Cilegon yang disalurkan melalui Dinas Sosial kepada masyarakat di setiap kelurahan tersebut. Menurutnya hal itu justru melukai perasaan penerima sekaligus menjadi hal yang memalukan bagi Pemkot Cilegon.
“Ini mah udah kayak ngejek rakyat aja, masa beras bau dan jamuran dikasihkan buat makan. Kasus ini jelas mencederai hati rakyat, yang dapat sembako ini kan mereka yang tidak dapat bantuan uang tunai. Udah uang tunai gak dapat, malah dapat beras busuk,” ungkapnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Bedi Zein ini juga mempertanyakan kinerja Dinsos Cilegon terkait isi dalam paket sembako yang harganya apabila ditaksir tidak mencapai harga pagu yakni sebesar Rp200 ribu.
“Kami juga menduga isi dalam paket sembako itu tidak mencapai harga 200 ribu, banyak warga yang bilang seperti itu. Kenapa bisa demikian, apakah ada pihak ketiga, rekanan penyedia jasa? Kalau emang ada ini keterlaluan, masa di tengah wabah dan hajat hidup orang banyak masih dibisniskan? Lalu kerjaan orang Dinsos apa?” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya berharap adanya evaluasi terhadap kinerja Dinsos Cilegon. Bahkan pihaknya mendorong adanya sanksi yang setimpal, agar ke depan tidak lagi terjadi hal yang serupa.
“Bukan hanya evaluasi, harus diusut dan diberi sanksi oleh walikota selaku orang nomor satu di Cilegon. Apalagi pemerintah pusat serius dalam penanganan Covid-19, maka ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa saja terjadi lagi,” tandasnya. (*/Ilung)