PAN Cilegon Pertanyakan Sikap Ratu Ati yang Menolak Isolasi Diri

CILEGON – Partai pengusung Paslon Iye Iman Rohiman – Awab yakni Partai Amanat Nasional (PAN) merasa aneh ada salah seorang pasangan calon yang di usung dari Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yaitu Ratu Ati Marliati tidak percaya hasil swab yang dikeluarkan dari dokter yang kredibel bahwa dirinya terkonfirmasi covid-19.

“Aneh aja, masa sekelas Ratu Ati yang mantan pendidik, mantan Kepala Bappeda dan sekarang menjadi wakil walikota tidak percaya hasil swab yang menyatakan dia (Ratu Ati Marliati) positif covid – 19 yang dikeluarkan oleh dokter yang kredibel,” ujar Saifullah Asas selaku wakil ketua bidang Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) DPD PAN Kota Cilegon, Rabu (9/9/2020).

Asas menjelaskan, dengan tidak percayanya hasil swab yang dikeluarkan oleh dokter yang direkomendasikan oleh KPU Kota Cilegon pada saat swab tes yang digelar oleh tim gabungan kesehatan diantaranya dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“ini menjadi preseden buruk bagi tenaga kesehatan yang ada di Kota Cilegon. Bisa – bisa masyarakat mencap selama ini hasil swab yang di keluarkan oleh RSUD Kota Cilegon itu bohong,” katanya.

Asas menambahkan, seharusnya Ratu Ati paham akan tupoksi dari mereka (tenaga kesehatan) yang dilibatkan dalam proses swab dan mengakui hasilnya jangan tidak mempercayainya.

“Beliau (Ratu Ati -red) seharusnya mematuhi saran yang dianjurkan oleh tim kesehatan untuk isolasi mandiri selama 14 hari itu diikuti dan jangan menetang apa lagi mencari pembanding dengan tes swab di Rumah Sakit lain dan jangan hanya mementingakan ego pribadi saja sementara aturan dilanggar,” katanya.

Untuk itu lanjutnya ia meminta kepada pihak Gugus Tugas Covid Banten untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini. Jika Ia (Ratu Ati) tetap saja membangkang untuk tidak mengisolasi diri itu bisa bahaya bisa-bisa nanti masyarakat tertular dan menjadi korban atas ulahnya.

“Saya mengimbau kepada gugus covid – 19 Banten untuk segera menjemput paksa kepada beliau untuk mengkarantina diri. Terus terang dengan tidaknya di karantina saya khawatir masyarakat bisa tertular dan yang terpapar covid – 19 semakin banyak. Jadi sekali lagi saya berharap pihak gugus covid – 19 segera turun tangan untuk segera menjemput paksa beliau,” tukasnya. (*/Red)

Honda