Al-Khairiyah dan Kemenhan Siap Bersinergi Perkuat Komitmen Bela Negara
JAKARTA – Jajaran Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah melakukan audiensi dan silaturahmi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, yang dalam pertemuan tersebut turut didampingi beberapa jajaran stafnya, pada Jum’at (8/3/2019).
Ketua PB Al-Khairiyah, Haji Ali Mujahidin mengatakan, sebagai Ormas Nasional pihaknya perlu menjalin sinergi dengan pemerintah pusat.
“Tujuan pertemuan ini adalah yang pertama, dalam rangka membangun komitmen bersama menjaga keutuhan NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, seiring dengan cita-cita para pendiri Al-Khairiyah. Kedua, membangun sinergi dan kerjasama dalam bidang penanaman nilai-nilai Pancasila dan kedaulatan pertahanan Negara melalui dunia pendidikan sampai kepada menguatkan doktrin wawasan kebangsaan kepada para pelajar santri dan mahasiswa,” ujar pria yang akrab disapa Haji Mumu ini kepada faktabanten.co.id
“Ketiga, bersama-sama mengantisipasi intolerasi keyakinan dan budaya bangsa Indonesia termasuk paham radikal, terorisme, extrim kiri dan extrim kanan terutama dengan gencarnya serangan media sosial yang identik digerakan oleh atas nama agama seperti komunis, wahabi dan neo khawarij,” imbuhnya.
Haji Mumu juga memaparkan, bahwa PB Al-Khairiyah dan Menteri Pertahanan sependapat tentang perlunya penguatan bela bangsa dan bela Negara dari adanya upaya upaya memecah belah, terlebih dengan mulai dideteksinya ada gangguan terhadap Pemilu 2019.
“Yang lebih cenderung akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, mengadu domba dan berupaya Pemilu 2019 chaos dan tidak kondusif dengan semakin gencarnya melakukan kegiatan penyebaran hoax, Ghibah, Namimah, dan Fitnah yang seolah keji atas nama agama tapi tanpa takut lagi kepada Allah,” paparnya.
“Sehingga substansi Pemilu sebagai hajat demokrasi yang indah bagi rakyat dalam memilih justru cenderung ditunggangi untuk menggangu keutuhan NKRI dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Menurut Haji Mumu, ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan Pemilu 2019 ini kacau dan tidak kondusif serta berupaya mengganggu keutuhan NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945.
“Dengan upaya mengganggu pemerintahan yang sah, mengganggu dan menekan independensi penyelenggara Pemilu dan upaya membuat kekacauan lainnya melalui Pemilu 2019. Seperti yang terjadi di beberapa negara timur tengah, kelompok ini senantiasa menciptakan adu domba dan pertikaian atas nama agama dan SARA,” jelasnya.
Sementara dalam sambutannya, Menteri Pertahanan RI menyatakan mendukung Al-Khairiyah untuk menjadi mitra bela negara dari ancaman gangguan paham yang berpotensi tidak baik di setiap negara termasuk di Indonesia.
“PB Al-Khairiyah menyampaikan bahwa Al-Khairiyah sebagai Ormas yang berkomitmen siap berada di depan menjaga keutuhan NKRI dan akan siap bersama pemerintah menghadapi gangguan stabilitas pertahanan dan keamanan, terutama menghadapi pihak pihak yang ingin mengganggu bangsa Indonesia dan pemerintahan yang sah meskipun atas nama agama, terutama pada saat menghadapi hajat besar Pemilu 2019 ini,” ujar Ryamizard Ryacudu. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]