CILEGON – Kepala BPTD Wilayah VII Banten, Handjar Dwi Antoro membantah terjadinya kejanggalan data dalam manifes kapal dengan jumlah penumpang yang ada di dalam kapal feri KMP Royce 1.
Menurutnya, perbedaan jumlah dalam manifes kapal dengan penumpang yang dievakuasi di dalam kapal feri KMP Royce 1 dikarenakan bercampur dengan penumpang dari kapal yang ikut menolong saat insiden kebakaran terjadi.
“Kalau simpang siur data tidak ada, itu mungkin aspek pencatatan saja. Yah memang bercampur dari penumpang yang dari KMP yang menolong,” kata Handjar, Minggu (7/6/2023).
Ia pun mengungkapkan, bahwa jumlah manifes kapal feri KMP Royce 1 yang diterimanya tercatat berjumlah 304 penumpang dan 79 unit kendaraan.
“Laporan manifes yang disampaikan syahbandar tercatat jumlah penumpang 304 orang, dan krunya 32. Kendaraan campuran tercatat 79 unit,” ujarnya.
Saat disinggung mengenai perbedaan jumlah manifes kapal yang telah disampaikan oleh Polda Banten dan penumpang yang dievakuasi Basarnas Banten, Handjar berkilah bahwa jumlah manifes kapal yang dilaporkan kepadanya hanya berjumlah 304 penumpang.
“Tapi data dari kami ya segitu. Kalau yang dilaporkan ke kami itu totalnya 304 penumpang,” tegasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto membeberkan bahwa dari manifes kapal feri KMP Royce 1 mengangkut sebanyak 140 penumpang yang terdiri dari 5 orang pejalan kaki dan 135 orang penumpang dalam kendaraan. Kemudian jumlah kendaraan di dalam kapal tercatat sebanyak 79 unit.
“Berdasarkan jumlah manifes, pejalan kaki 5 orang, 2 laki-laki dan 3 perempuan. Penumpang dalam kendaraan itu jumlahnya 135 orang terdiri dari laki-laki dewasa 108 orang, perempuan dewasa 21 orang dan 6 orang anak-anak,” kata Didik.
Akan tetapi, Kepala Kantor Basarnas Banten Adil Triyanto justru mengklaim bahwa pihaknya telah mengevakuasi sebanyak 456 penumpang kapal feri KMP Royce 1 saat terjadinya insiden kebakaran kapal tersebut.
“Total penumpang 456 jiwa, korban jiwa nihil,” kata Adil. (*/YS)
