CILEGON – Fenomena alam Gerhana Bulan Total yang terjadi pada Sabtu (28/7/2018) dinihari WIB ini. Seperti biasanya masyarakat Kota Cilegon yang dikenal sebagai ‘Kota Santri’ ini, secara rutin melaksanakan shalat sunnah gerhana. Baik gerhana bulan maupun matahari.
Shalat sunnah ini biasanya didirikan secara berjama’ah di dalam Masjid-masjid yang berada di Perkampungan di Cilegon.
Seperti yang terlihat di Kampung Palas, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon pada saat terjadi gerhana bulan total malam ini. Sebagian warga tampak mendirikan shalat sunnah gerhana bulan yang seperti sudah menjadi tradisi keagamaan di kampung itu.
“Sudah tradisi, setiap ada gerhana Kyai Suhaemi (Sesepuh Kampung) ngajak warga shalat gerhana berjama’ah di Masjid dengan diumumkan dulu di Speaker Masjid,” kata Haji Arif, saat akan berangkat ke Masjid.
Selain itu, di Masjid Al-Muthowwir Cilegon, bahkan secara terbuka mengundang masyarakat Cilegon untuk shalat gerhana bulan malam ini di masjid tersebut dengan bekerjasama dengan beberapa media lokal.
“Undangan terbuka, dengan Imam Ketua MUI Kecamatan Grogol, Ustadz Ikhwanul Muslimin,” kata Ketua Marawis Kota Cilegon, Hasidi, kepada faktabanten.co.id Jum’at (27/7/2018) malam.
Shalat Sunnah Gerhana dimulai saat posisi bulan cahayanya mulai tertutup sempurna.
“Di mulai pukul 03.30 WIB. Dihimbau kumpul 02.30 WIB,” terang Hasidi. (*/Ilung)