CILEGON – Proyek Penataan Jalan Protokol berupa Penataan Trotoar Jalan Protokol sebelah kiri yang diduga tidak melaksanakan pekerjaan Lean Concret pada lantai kerja sebagai penyangga box culvert sebagaimana spesifikasi pada pekerjaan proyek penataan trotoar lainnya, berpotensi rugikan ratusan juta dana APBD Kota Cilegon.
Berdasarkan hasil penelusuran faktabanten.co.id, diperoleh dari sumber yang enggan disebutkan namanya, bahwa pekerjaan penataan trotoar di Cilegon umumnya dalam spesifikasi teknis terdapat pekerjaan LC dalam lantai kerja setebal 5 cm, dengan kualitas beton curah mutu K100.
“Harus pakai elsie, saya tahu karena saya kontraktor asli Cilegon. Proyek penataan trotoar itu speknya pakai LC dengan ketebalan 5 Cm, sedangkan lebar dan panjangnya sesuai volume pekerjaan. Kalau ada proyek trotoar yang nggak pakai LC itu namanya maling,” ujar kontraktor tersebut.
Baca Juga : Janggal, Proyek Trotoar di Jalan P. Tendean Cilegon Tanpa Lean Concrete?
Namun dalam pantauan Faktabanten.co.id, Senin (18/9/2017) sore, ada sejumlah proyek Penataan Trotoar di Kota Cilegon yang nampak mengabaikan spesifikasi teknis ini.
Seperti di Jalan Protokol di kawasan BJB Sukmajaya, didapati beberapa titik di sekitaran pertigaan jalan yang tidak ada LC pada lantai kerja, sementara box culvert sudah banyak terpasang dan sebagian besar sudah diurug dengan tanah liat.
Diketahui dari papan proyek, proyek yang sumber anggarannya dari APBD Kota Cilegon sebesar Rp 4.246.738.000; ini dikerjakan PT Panca Putra Engeneering sebagai kontraktor pelaksana. Namun tidak mencantumkan nama perusahaan Konsultan Pengawasnya.
Sementara Rijal, selaku kontraktor proyek ini saat dikonfirmasi menampik dan mengaku ada di elsie lantai kerja di proyeknya.
“Pake LC, ini lagi dikuras dulu airnya, kita pakai LC,” ujarnya singkat, di sela-sela dirinya memantau pekerjaan anak buah.
Namun saat diperlihatkan foto titik pekerjaan proyeknya yang berada di Bank BNI Sukmajaya, dimana box culvert sudah terpasang dan diurug tanah liat tapi dalam lantai kerja tidak tampak adanya LC, Rijal agak terkejut dan hanya diam saja.
Proyek Penataan Trotoar Jalan lainnya yang juga diduga “mengkorupsi” dana pembuatan LC ditemukan di Jalan Kapten P Tendean Cilegon. Pada proyek ini diduga ada kejanggalan karena Lean Concrete (LC) sebagai penopang box culvert, nampak dilakukan hanya dengan mengampar pasir dan batu saja, tidak menggunakan beton.
Diketahui volume pekerjaan ini sepanjang 1.774 meter. Saat itu pantauan Fakta Banten mendapati temuan LC tidak menggunakan beton pada titik bekas Pasar Pegantungan.
Proyek ini sendiri dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Banten Kidul Jaya Utama, namun tidak mencantumkan nama perusahaan Konsultan Pengawas. Proyek ini anggarannya bersumber dari APBD Kota Cilegon sebesar Rp 7.508.070.000.
Saat itu, pria bernama Fe’i sebagai mandor proyek ini saat dikonfirmasi terkait pekerjaan lantai kerja yang hanya digelar pasir dan batu, mengaku bahwa pekerjaanya itu sudah sesuai dengan spek.
Dengan asumsi rasio; sebagaimana sumber informasi dari kontraktor, kalau pada proyek penataan trotoar yang besarnya Rp 1,7 Miliar saja RAB-nya mencapai Rp 80 juta untuk pekerjaan LC dengan spesifikasi ketebalan 5 Cm. Maka, jika dugaan tidak adanya pekerjaan LC ini benar pada proyek (yang sama-sama penataan trotoar) dengan anggaran yang lebih besar, makan nilai dugaan korupsinya mencapai ratusan juta rupiah. (*)