CILEGON – Terus membludaknya kunjungan masyarakat Cilegon untuk melihat keindahan Alun-alun Kota Cilegon khususnya pada malam hari dengan adanya air mancur pelangi. Hal tersebut dinilai menghambat proses pembangunan dan perawatan Alun-alun yang saat ini masih belum rampung 100 persen.
Untuk mengatisipasi keberadaan Alun-alun dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, kini Alun-alun yang menghabiskan anggaran Rp 23 miliar lebih itu mulai dijaga oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Bentuk pemanfaatan Alun-alun oleh oknum yang berdalih sebagai penjaga parkir untuk keamanan kendaraan pengunjung, mereka meraup kentungan sendiri. Padahal menurut Kepala Dinas Perkim Cilegon, Azis Setia Ade Putra, Alun-alun sendiri belum diresmikan dan tidak boleh ada aktivitas atau kunjungan dari masyarakat umum.
“Alun-alun masih dikelola oleh pihak ke tiga sedang dalam perawatan terlebih dahulu sebelum diresmikan. Masalah parkir itu nggak tahu siapa yang memungut dan lain sebagainya. Mungkin inisiatif sendiri menjaga dan sebagainya sebetulnya itu juga nggak boleh karena Alun-alun belum dibuka untuk umum,” katanya, Rabu (24/1/2018).
Lebih lanjut Aziz mengatakan, pengelolaan Parkir kedepannya akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan.
“Karena untuk parkir nanti kedepan setelah diresmikan akan dikelola oleh Dishub (Dinas Perhubungan),” jelasnya.
Dan fatalnya lagi, Alun-alun yang belum diresmikan ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sebagai tempat ‘mojok mesum’ khususnya oleh kalangan muda-mudi baik di siang bolong ataupun malam hari.
Dalam hal ini Aziz juga sangat menyesalkan dan mendukung bagi masyarakat atau pun media untuk memviralkan kelakuan yang tidak baik tersebut agar pelaku mendapatkan efek jera.
“Saya sih harapanya kalau ada yang kayak gitu yah diekspos saja diberitakan supaya jera, bisa membantu kami juga. Saya setuju dengan diviralkan jika ada yang begitu, agar fasilitas umum dipergunakan dengan bijak,” pungkasnya. (*/Temon)
